Hingga saat ini, Universitas Hasanuddin (Unhas) telah mengakreditasikan 25 Program Studi (Prodi) selama kurun waktu tiga tahun terakhir di kanca iternasional. Hal ini, menjadi bukti keseriusan Unhas menuju World Class University (WCU).
Istilah WCU mulai dikenal di Indonesia sejak Januari 2006, ketika Departemen Pendidikan Nasional (Diknas) membentuk gugus tugas penetapan sepuluh Perguruan Tinggi (PT) yang dipersiapkan menuju universitas kelas dunia. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mendorong PT Indonesia menuju WCU. Misalnya saja menjalin kerja sama dengan universitas luar, peningkatan kualitas dosen, dan menggaet mahasiswa internasional.
Untuk menuju kelas dunia, sebuah universitas harus memenuhi beberapa syarat utama, misalnya saja mempunyai dosen unggul dan mahasiswa yang berbakat. Di kampus merah sendiri, keinginan menjadi universitas global mulai dicanangkan sejak masa kepemimpinan Prof Dr dr Idrus A Paturusi SpBO sebagai Rektor Unhas. Hingga saat ini, Unhas masih berupaya mencapai gelar WCU tersebut.
Pemeringkatan internasional ini menjadi representatif dari kualitas sebuah universitas. Baik dari segi pembelajaran, sarana dan prasarana maupun hasil penelitian. Hal itu dapat menjadikan universitas terpandang di mata internasional. Tak heran jika WCU sangat didambakan oleh semua universitas dunia.
Hingga saat ini, Indonesia hanya bisa meloloskan tiga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di rangking 500 dunia. Tiga PTN itu yakni Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Sedangkan Unhas masih mengejar ketertinggalan dan baru menargetkan masuk rangking 1000 dunia.
Dalam buku Kertas Kerja Rektor Unhas periode 2018-2022, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA menuliskan bahwa Unhas telah ikut dalam program WCU dan visiting World Class Prossesor (WCP) dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristedikti) sejak tahun 2016. Setahun setelahnya, Unhas berhasil diakui dalam Asia University Rangking (AUR-QS) dengan posisi 300 besar.
Dengan capaian tersebut, Unhas memiliki pekerjaan tambahan dan harus bekerja ekstra agar bisa mencapai target selanjutnya, yakni masuk di peringkat seratus AUR-QS dan 500 dunia di tahun 2022. Untuk itu, Unhas perlu memenuhi berbagai standar yang telah ditetapkan lembaga pemeringkatan dunia, seperti Quacquarelli Symonds (QS) World University yang bergerak di bidang pendidikan.
Adapun standar penilaian QS World University yaitu reputasi akademik (40%), reputasi pemberi kerja (10%), rasio fakultas/mahasiswa (20%), kutipan per fakultas (20%), rasio fakultas internasional dan rasio mahasiswa internasional (masing-masing 5%).
Berdasarkan penilaian tersebut, akreditasi internasional menjadi salah satu syarat mutlak menuju WCU. Oleh karena itu, Unhas yang telah lama meraih akreditasi A berusaha untuk meningkatkan akreditasinya agar mencapai tingkat internasional. Salah satu cara untuk mendapat akreditasi tersebut adalah memfokuskan kualitas pada tingkat Prodi setiap fakultas.
Kini Unhas telah berhasil mendapat berbagai pengakuan internasional, misalnya saja di tingkat Asia Tenggara melalui akreditasi ASEAN Quality Assurance (AUN QA). Adapun Prodi pertama yang meraih AUN QA pada Januari 2017 lalu yaitu Prodi Pendidikan Kedokteran, Teknik Sipil, dan Kesehatan Masyarakat.
Kemudian pada batch II, Unhas kembali mencatatkan Prodinya meraih akreditasi AUN QA. Beberapa Prodi itu adalah Ilmu Kelautan, Hubungan Internasional, dan Teknik Geologi. Setahun kemudian, Ilmu Hukum, Ilmu Kimia, dan Kehutanan juga berhasil mendapat gelar ini. Selain AUN QA, beberapa pemeringkatan internasional lainnya adalah Akkreditierungsagentur fur Studiengange der Informatik, der Naturwissenchaften und der Mathematik (ASIIN), dan The Alliance on Businnes education and scholarship for tomorrow at 21 century organization (ABEST21).
Hinga saat ini Unhas telah mengakreditasikan 19 Prodi berstandar AUN QA, empat Prodi terakreditasi ASIIN (Farmasi, Keperawatan, Ilmu Teknologi Pangan, Budidaya Perairan), dan dua Prodi terakreditasi ABEST21 (Ilmu Menejemen dan Ilmu Ekonomi).
Berdasarkan data yang dilansir dari laman www.topuniversities.com/university-rankings, Unhas masuk dalam klasterisasi peringkat 401-450 besar tingkat Asian World University. Capaian ini berhasil diraih setelah Unhas memenuhi syarat reputasi akademik 19,1% dan Faculty Staff with PhD sebesar 13.2%.
Komitmen Unhas untuk mencapai WCU ditunjukkan dengan menggelar Bimbingan Teknis dan Pendampingan Tim WCU Unhas, untuk Submit Data QS World University Ranking di web QS Top University pada Sabtu (5/10) lalu.
Kehadiran tim WCU dari Kemenristekdikti pada kegiatan bimbingan tersebut memberikan motivasi tersendiri bagi Unhas. Apalagi Unhas merupakan kampus pertama di luar pulau Jawa yang dicanangkan layak untuk masuk WCU. Dengan demikian, Unhas terus berupaya melakukan perbaikan diri hingga betul-betul layak menyandang gelar tersebut.
Tim Laput