“Menjadi pengusaha, kita harus siap berdarah-darah di awal, mental harus kuat”
Itulah pelajaran yang diperoleh Andri selama terjun di dunia bisnis. Alumnus Agroteknologi, Fakultas Pertanian Unhas tersebut sukses berbisnis buket bunga asli yang diberi nama krisenesia. Toko bunga yang berada di Jalan Politeknik Pintu 0 Unhas ini, cukup tenar di kalangan mahasiswa. Apalagi jenis bisnis ini dapat dihitung jari jumlahnya di kota Makassar.
Tak heran jika usaha ini bisa meraup untung hingga puluhan juta. Pria Kelahiran 3 Maret 1993 tersebut mengaku orderan buket membludak saat mendekati wisuda. “Tiap bulan fluktuatif, tapi kalau dirata-ratakan dari 2018 sampai sekarang, kurang lebih 800 juta. Sebelum pandemi biasa kita dapat 20-25 juta per bulan,” bebernya.
Mahasiswa berprestasi 2014 Fakultas Pertanian ini selalu mengingat tujuan mulia dirintisnya krisanesia, yaitu ingin merangkul petani bunga. Andri tahu betul persoalan yang dikeluhkan petani, khususnya di Malino. Banyak dari mereka menanam banyak bunga, tapi tak laris.
Nama krisanesia sendiri gabungan dari krisan dan Indonesia. Bisnis ini bermula dari keikutsertaan Andri di akhir tahun 2016, bersama dua orang temannya, yang juga merupakan alumni Fakultas Pertanian Unhas dalam program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP). Andri dan timnya berhasil lolos mendapat pendanaan modal usaha dari Kementerian Pertanian bersama 40 tim lainnya dari Unhas.
Program dana hibah ini mewajibkan setiap tim mendapat pendampingan dosen selama tiga tahun. Dalam prosesnya, setiap tim diberi pelatihan, hingga diajarkan strategi pemasaran. Di awal usaha, Andri dan timnya bergerak di onfarm, atau bagian produksi. Mereka menyediakan bunga untuk hotel dan toko bunga di Makassar. Di tahun 2017, mereka kemudian ikut belajar di lapangan bersama petani, dan greenhouse milik Unhas.
Perjalanan bisnis Andri tak melulu berjalan mulus. Tahun 2018, kedua temannya harus behenti di tengah jalan karena mendapat panggilan kerja. Andri yang sudah bekerja sebagai fasilitator pendamping desa di Yayasan Kalla saat itu pun ikut dilema. Antara menerima tawaran kelanjutan kontrak kerja, atau fokus melanjutkan krisenesia. Namun ia menyayangkan jika krisenesia mati begitu saja di tangannya. Akhirnya ia membulatkan tekad, memilih mengambil alih krisanesia.
Motivasinya menjalankan usaha tak lepas dari perkataan idolanya Bob Sadino, seorang pebisnis asal Indonesia, yang terkenal dengan quote-nya “Setinggi-tingginya jabatan kamu di perusahaan, kamu tetap adalah karyawan. Tapi sekecil-kecilnya usaha kamu, kamu adalah bosnya”.
Di tahun 2019, pria asal Bulukumba ini diundang ke Bogor, ia diberi penghargaan langsung oleh Kementerian Pertanian dan bisnisnya pun dianggap resmi bisa berjalan mandiri. Tidak lagi dicampuri dosen dan pusat. “Pada tahun ketiga, kami pernah dilombakan se-nasional, melihat siapa saja program PWMP yang masih bertahan usahanya, dan alhamdulillah Krisanesia juara dua nasional, dan IPB yang juara satu” kenang Andri.
Selain menjual krisan sebagai ciri utama usaha krisanesia, bunga lain pun disediakan seperti mawar, sedap malam, garbera. Namun untuk yang tersedia tiap hari hanya krisan, bunga lainnya harus melalui proses pra pesan terlebih dahulu. “Bunga Krisan ini kami ambil dari kebun mitra krisanesia di Malino, jadi step by step kerja sama dengan petani, nanti usahanya diharap bisa sepenuhnya berbasis socialpreneur,” harapnya.
Kedepan, ia berencana membuka cabang dan memperbanyak reseller di setiap kampus. “Namanya ekspansi, kita rencana akan buka cabang insyaAllah, tapi kan ini bisa dikatakan kami masih pengusaha pemula, step by step, karena kita tidak bisa langsung di atas kalau jadi pengusaha,”ungkapnya.
Mantan Ketua KPI Unhas ini berharap ke depan, usaha krisanesia bisa berkembang dan semakin membawa kebahagiaan bagi banyak orang. Tak lupa ia memberi tips dari pengalamannya untuk mahasiswa yang ingin memulai bisnis. Ia mengatakan jika memiliki minat di bidang wirausaha, harus mulai dari sekarang karena banyak peluang yang bisa dikejar saat berstatus mahasiswa. Termasuk mendapat bantuan dana usaha melalui Program Krativitas Mahasiswa, Program Mahasiswa Wirausaha, atau program sepertinya PWMP. “Motivasi diri kalian dari sekarang untuk bisa jadi pengusaha, karena pengusaha banyak enaknya, bisa atur diri sendiri, kalau sudah dapat feelnya hasilnya bisa lebih banyak didapatkan.” pungkasnya.
Nurul Hikma