Kantin Kudapan BNI akan direnovasi selama dua minggu, 15-30 September. Selama dua minggu itu, yang akan dilakukan adalah penataan dan penyeragaman gerobak. Sehingga para penjual mesti mencari alternatif tempat menjual atau rehat sejenak.
Penyampaian ini diberikan kepada para penjual dalam bentuk surat dari Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan nomor 17769. Isinya bertuliskan perintah untuk mengosongkan Kudapan. Usul ini diadakan atas kerjasama dengan PT Torabika Eka Semesta, tbk.
Oleh sebab itu, para penjual tampak sibuk mengumpulkan dan membersihkan semua barang dagangannya. Sambil menunggu Kudapan direnovasi, beberapa penjual pindah ke fakultas lain. Namun, bagi yang tak memperoleh tempat, pilihan terakhir hanyalah pulang ke rumah seraya menunggu proses renovasi selesai.
Di dalam surat itu, juga tertulis pemberian kompensasi kepada para penjual. Terlampir bahwa akan ada pembebasan biaya sewa untuk bulan September. Dengan begitu, mereka diberi keringanan untuk tidak membayar iuran selama proses renovasi dilakukan.
Selanjutnya, para penjual diperbolehkan untuk kembali menjalankan rutinitas di Kudapan pada tanggal 1 Oktober mendatang. Sebelummya, pernah diadakan renovasi di tempat yang sama. Namun, waktu yang telah ditentukan untuk proses renovasi tak sesuai dengan target.
“Waktu renovasi sebelumnya itu sempat lebih lama. Kudapan ini juga sebenarnya sudah tiga kali diadakan perbaikan, tapi rencana sebelumnya tentang pengadaan kasir tidak terlaksana,” ujar salah satu penjual yang tak mau disebutkan namanya, Kamis (13/9).
Oleh karena itu, para penjual berharap, proses renovasi kali ini tidak melewati batas waktu yang telah disepakati. Banyak penjual yang akan menyayangkan jika hal itu kembali terjadi. Lantaran, beberapa dari mereka menjadikan kudapan sebagai sumber kehidupan.
“Semoga setelah direnovasi, kantin bisa jadi lebih baik, wastafel jadi lebih bagus, dan kudapan makin bersih lagi,”harap penjual kudapan yang tak mau disebutkan namanya itu.
Kemudian, saat dimintai keterangan terkait ketidaksesuaian waktu, Direktur Inovasi dan Kewirausahaan, Dr Muh Akbar, M Si mengatakan, tak mau mengevalusi tentang itu.
“Saya tidak mau evaluasi orang punya pekerjaan, “kata Akbar saat diwawancara di ruangannya, Senin (17/9).
Lebih lanjut, ia mengatakan banyak sorotan terhadap Kudapan sehingga perbaikan memang perlu dilakukan. Sorotan utamanya yaitu seputar kebersihan.
Ia berharap setelah renovasi ini, para penjual bisa lebih menjaga fasilitas yang sudah disediakan. “Saya berharap, setelah direnovasi, penjual di kantin bisa menaati tata tertib dan bisa menjaga fasilitas dengan baik. Mari kita sama-sama menjaga aset universitas,“pungkasnya.
Mayangsari