Puluhan mahasiswa Unhas menggelar Aksi Solidaritas bersama Cleaning Service Unhas di depan Gedung Rektorat. Aksi ini menuntut masalah upah dan jaminan kerja Cleaning Service (CS) yang tidak layak karena sistem outsourching.
Pasalnya tahun ini belum ada penandatangan kontrak yang dilakukan para CS, sedang kenaikan gaji tahun ini hanya lima puluh ribu padahal ditahun-tahun sebelumnya sebesar 100 ribu.
“Kami mau menuntut kenaikan gaji karena adanya tidak kesesuaian dengan aturan yang tetapkan pemerintah dan dibawah minimum,” kata salah satu mahasiswa pemimpin aksi.
Selain itu aksi ini menuntut pelanggaran hak asasi manusia, berupa pelecehan seksual yang pernah terjadi pada salah satu cleaning service beberapa waktu lalu.
“Apa yang kita tuntut?” Kata pimpjnan aksi
“Gaji! gaji! gaji!” teriak para peserta aksi
Tak lama dari teriakan itu, Aksi ini pun mendapat tanggapan dari Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Ir Abdul Rasyid Jalil Msi.
“Kalian harusnya aksi di perusahaan karena ada sistem outsourching bukan Unhas,” kata Abdul Rasyid kepada massa aksi.
Namun massa tetap melaksanakan aksinya. Hingga teriakan-teriakan tuntutan semakin besar dan sempat terjadi beberapa menit dorong mendorong antara peserta aksi dan satpam.
Suasana aksi ini kembali tenang setelah beberapa menit.
“Hati-hati provokasi!”
Sepeti itulah teriakan-teriakan yang mengahambur di depan rektorat Unhas.
“Hidup cleaning service” lanjut pimpinan aksi
Saat berita ini diterbitkan, Aksi Solidaritas Mahasiswa bersama Cleaning Service masih berlangsung.
Reporter: Renita