Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas menggelar kuliah tamu dan diskusi buku yang bertemakan, “Tradisi Purba Rumah Toraja Mamasa Barat”. Kuliah tersebut dibawakan oleh Kees Buijs selaku penulis buku dan Antropolog dari Belanda. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Prof Syukur Abdullah FISIP Unhas, Rabu (05/02).
Dalam diskusi tersebut, Kees menjelaskan bahwa buku ini menggambarkan keadaan wilayah hunian masyarakat Toraja Mamasa yang masih memiliki rumah-rumah adat tradisional. Hal inilah yang membuatnya tertarik untuk menyelidiki petunjuk-petunjuk pada tradisi purba kelompok masyarakat, berpindah dari wilayah Toraja ke bagian barat yang kini disebut Mamasa.
“Kalo kita mempelajari sejarah, rumah-rumah di daerah Mamasa lebih tua, lebih asli bentuk dan ornamennya dibandingkan dengan rumah-rumah adat di daerah Tana Toraja,” tutur Kees.
Selain itu, ia juga menjelaskan terkait kehidupan orang Mamasa ketika ingin membangun rumah adat. “Saat ini, untuk membuat rumah adat di Mamasa sudah tidak ada lagi. Tapi dulu, kalo mau buat rumah adat harus ada izin dari dewa-dewa bumi sebagai pemilik dunia ini. Oleh karena itu, terdapat banyak upacara ritual yang dipakai pada waktu membangun rumah,” pungkasnya.
Melika