Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Unhas bekerjasama Perkumpulan Agroteknologi Indonesia, menyelenggarakan Webinar Series 02 bertema, Sinergitas Perguruan Tinggi dengan Multipihak Mewujudkan Ketahanan Pangan di Era New Normal. Disiarkan melalui Zoom Meeting dan live streaming di kanal YouTube Agroteknologi UNHAS, Selasa (28/07).
Dimoderatori Ketua Klinik Publikasi Fakultas Pertanian Unhas, Ifayanti Ridwan Saleh PhD, dan
Kegiatan dibuka resmi oleh Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA. Ia mengapresiasi Webinar yang dilaksanakan dengan tema strategis ini, terlebih bisa menghadirkan pejabat dari Kementerian Pertanian RI.
“Saya berharap Webinar ini dapat ditindaklanjuti sampai ke petani sehingga bisa menjamin kesejahteraan petani Indonesia,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Dr Ir Agung Hendriadi MEng mewakili Menteri Pertanian RI sebagai pembicara kunci, menjelaskan beberapa dampak Covid-19 terhadap pertanian, yaitu perubahan supply demand yang berpengaruh terhadap harga, ancaman kekeringan dan food global krisis, perubahan pola konsumsi, serta pengangguran yang meningkat.
“Krisis Covid-19 ini menyebabkan jumlah penduduk miskin meningkat sebanyak enam juta orang per Maret 2020,” ungkapnya.
Ia menambahkan perlu dilakukan strategi pemantapan sistem pangan nasional dengan peningkatan produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan, sistem logistik pangan, dan peningkatan konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).
Ia pun melanjutkan dengan membahas dampak Covid-19 terhadap ketahanan pangan nasional seperti, terganggunya produksi pertanian akibat pembatasan pergerakan tenaga kerja, penurunan daya beli masyarakat, terganggunya distribusi pangan, ancaman ketersedian stok pangan nasional yang bersumber dari impor.
“Petani rentan terpapar Covid-19, karena di daerah banyak petani yang produktif bekerja, jika semua dampak ini tidak ditanggulangi dengan baik maka akan terjadi krisis pangan,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama sebagai pembicara, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Soppeng, Kelurahan Ujung Kecamatan Lirilau, Mursalim, membahas Geliat Petani di Tengah Pandemi Covid-19.
Ia berharap hasil penelitian mahasiswa dapat diterapkan bersama petani kecil.
“Saya berharap hasil penelitian mahasiswa dapat diterapkan, dengan bahasa yang mudah dipahami sebab petani belum mampu menerima bahasa akademisi sehingga mereka belum bisa sinkron,” jelasnya.
Kemudian materi dilanjutkan CEO I love Selling Academy, Sulkifly Baro SP PLT, yang membahas Sales dan Marketing untuk Pertanian Indonesia.
Materi kemudian disampaikan, Wakil Dekan Kemahasiswaan Alumni dan Kemitraan Fakultas Pertanian Unhas, Dr Ir Novaty Eny Dungga MP. Ia turut membahas Kontribusi Perguruan Tinggi Menuju Ketahanan Pangan di Era New Normal. Menurutnya selama pandemi ini terlebih dengan penerapan PSBB, terdapat kelangkaan pangan.
“Yang menjadi masalah saat pandemi seperti ini yaitu masalah produksi, distribusi, dan juga masalah konsumsi,” tuturnya.
Sesi materi ditutup Koordinator Center of Excellence (CoE) Fakultas Pertanian Unhas, Prof Dr Ir Yunus Musa MSc, dengan membahas Pengadaan Benih Padi untuk Menunjang Ketahanan Pangan Melalui Kemitraan Kelompok Tani Fakultas Pertanian. Kegiatan berjalan dan berakhir hingga pukul 17.20 WITA.
M124