Warga di Lingkungan Kera-kera Unversitas Hasanuddin (Unhas) mengeluhkan bau busuk yang diduga berasal dari peternakan ayam Unhas. Kandang ayam potong milik Unhas yang telah beroperasi sejak Maret 2018 lalu ini, merupakan hibah dari PT. Charoen Pokphand Indonesia, sebuah perusahaan pakan ternak dengan pakan ayam berkualitas tinggi. Itu sebagai wujud kontribusi pada pembangunan peternakan melalui sektor pendidikan.
Jarman, salah satu mahasiswa yang menyewa indekos di sekitar area Kera-kera mengatakan, selama hampir sepuluh hari terakhir bau tak sedap itu mengganggu aktivitas harian warga yang bermukim di sekitar kandang ayam. Ia berharap agar pihak terkait dapat segera menangani persoalan tersebut.
Senada dengan penyampaian Jarman, Halide, Tokoh Masyarakat, di wilayah Kera-kera juga sangat resah dengan kondisi lingkungan yang tak kondusif diakibatkan oleh bau yang menusuk hidung itu. “Ada waktu tertentu bau ayam potong sangat terasa yang mungkin disebabkan oleh angin yang bertiup ke sini dan membawa bau busuk,”jelas Halide, Rabu (19/9).
Kemudian, salah satu dosen Fakultas Peternakan Unhas, Daryatmo, saat dikonfirmasi terkait situasi itu, menyatakan bahwa musim kemarau menjadi masalah utama pada periode panen kali ini. “Kami sudah melakukan antisipasi terhadap adanya bau amoniak dengan memasang paranet dan kolam air untuk meminimalisir adanya bau yang merebak ke luar kandang”ujarnya, Kamis (20/9).
Lebih lanjut, ia mengatakan pihak pengelola peternakan akan segera membuat kolam air yang dimodifikasi sehingga pada saat musim kemarau seperti saat ini, filter debu dari kandang dapat bekerja secara maksimal. Selain itu nampak di sekitar kandang terpasang 2 buah paranet besar dan pohon – pohon bambu untuk menyaring debu yang keluar dari kandang.
M04