Universitas Hasanuddin merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia yang telah memanfaatkan sistem informasi digital sejak dulu. Terlihat dari kebijakannya dalam bidang akademik, seperti pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) yang telah berbasis online.
Dilansir dari Bundel identitas Edisi Awal Februari 2004, Unhas saat itu telah memasuki era digitalisasi informasi dengan melakukan beberapa upaya, antara lain mengadakan website resmi dan mencanangkan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD). Namun, seiring berjalannya waktu, SIAKAD kemudian digantikan oleh Portal Akademik.
Satu dekade terakhir, Portal Akademik juga mengalami masalah. Di pertengahan tahun 2019, permasalahan portal membuat geger satu universitas karena registrasi mahasiswa untuk semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 menjadi terhambat.
Dalam berita online identitasunhas.com, Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi (DSTI) Unhas saat itu, Dr Eng Muhammad Niswar ST M IT, mengatakan gangguan terjadi pada portal disebabkan oleh berlebihnya jumlah mahasiswa yang mengakses laman tersebut. Oleh karena itu, Niswar bersama timnya kemudian mengembangkan sistem baru yang dinamakan neosia.unhas.ac.id selama enam bulan lamanya. Kini portal baru tersebut sudah resmi digunakan sejak registrasi mahasiswa semester genap tahun ajaran 2019/2020. Lalu bagaimana tanggapan sivitas akademika Unhas mengenai hal ini?
Dr Eng Zulkifli Tahir ST M Sc, dosen Teknik Informatika
Sebagai salah satu tim pengembang, saya tentu sudah mengetahui. Dibandingkan dengan portal sebelumnya, tentu ini sudah lebih baik. Meskipun begitu, kami akan terus berupaya mengembangkannya.
Selama menggunakan portal baru ini, saya merasa aman-aman saja. Beberapa fitur ada yang belum bisa diakses, hal ini dikarenakan masih dalam proses pemindahan data. Dari segi teknologi tentunya menggunakan yang terbaru dan jauh lebih baik dari portal sebelumnya.
Tuty Arsrini K, Pegawai AdministrasiFakultas Kedokteran
Untuk masalah jaringan, portal saat ini jauh lebih baik. Sayangnya, neosia ini masih banyak kekurangannya. Masih banyak fitur yang belum bisa diakses, yang baru siap hanya KRS, sedangkan fitur traskip nilai dan pengimputan nialimasih dalam tahap penyelesaian.
Di Unhas sekarang tidak mengenal sistem manual. Semua sudah sistem by sistem. Jadi untuk sekarang ini, admin masih terkendala dengan sitemnya utamanya pengimputan nilai yang belum bisa. Kendala akses KHS ini juga berimbas pada mahasiswa yang akan wisuda, sementara nilai yang ada di sistem portal hanya sampai nilai 2019, hanya sampai semester awal, nilai semester akhir itu belum masuk. Harapan saya semunya ready baru di launching, karena semuanya itu saling terikat. Misalnya di FK selesai S1 pindah ke profesi. Mereka tidak bisa ikut ujian nasional kalau tidak lengkap, juga tidak bisa udisium kalau tidak lengkap nilainya. Kan semua saling terikat.
Nur Aisyah Selvi Saputri, Mahasiswa Sastra Jepang, angkatan 2018.
Kalau diberi nilai satu sampai sepuluh, portal lama satu dan neosia empat. Portal lama lambat loading dan sering error tapi bisa ditempati isi KRS sekaligus unduh KHS. Kalau neosia kadang error juga cuman tidak separah portal lama. Sayangnya, neosia tidak bisa mengunduh KHS padahal saya mahasiswa bidikmisi yang selalu butuh. Kemarin pas buka neosia pertama kali ada mata kuliah yang hilang. Pernah juga tiba-tiba langsung kosong KRS padahal sudah tambah mata kuliah, banyak sekali masalah pokoknya.
Salahuddin, mahasiswa Teknik Informatika, angkatan 2018
Kebetulan saya kuliah di jurusan informatika, jadi sedikit tahu bahwa membuat website yang sempurna dengan database sebanyak itu bukan hal yang mudah. Dalam jangka waktu enam bulan tergolong cepat untuk bisa membuat website seperti itu. Menurut saya, tidak ada kekurangan untuk webnya, hanya belum sempurna saja, karena masih banyak fitur yang belum bisa diakses oleh mahasiswa. Seiring berjalannya waktu, neosia akan jadi web portal akademik yang lebih baik dibanding portal sebelumnya. Saya rasa tampilannya lebih simpel dan mudah dimengerti. Tak hanya itu, kecepatannya juga lebih baik daripada portal yang sebelumnya.
Andi Ario Ichsan Dharmawan, mahasiswa Ilmu Komputer, angkatan 2019
Menurut saya sangat membantu kegiatan akademik, tapi dalam pengurusan KRS terdapat sedikit miskomunikasi antara pihak Prodi dan pengelola portal, sehingga pengurusannya agak terlambat. Salah satu contoh adalah terdapat beberapa kesalahan dalam susunan mata kuliah. Mata kuliah dalam kurikulum terdapat di semester dua, tapi tidak ada dalam list mata kuliah di portal akademik. Semoga nantinya akses akademik lebih lengkap dan efisien lagi.
Tim Laput