IdentitasUnhas.com – Sekitar pukul 16:04 Wita, di halte depan pembangunan hotel Unhas, para mahasiswa berkumpul lengkap dengan almamater merah serta memakai masker guna tetap menerapkan protokol kesehatan. Mereka menunggu peserta aksi yang lain, yang kedatangannya terhenti karena hujan.
Setelah menunggu beberapa saat, dipimpin oleh koordinator lapangan mahasiswa berjalan menuju depan pintu satu Unhas, sembari membunyikan sirine.
Para mahasiswa tersebut tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unhas, yang kembali menggelar demo pada pukul 16:30 WITA, Senin (21/9/2020).
Aksi sore itu, membawa spanduk bertuliskan “Jegal Omnibus Law” dan “Wujudkan Pendidikan Tinggi Gratis”.
Dalam aksinya, mereka menyampaikan aspirasi serta tuntutan mengenai pengesahan Omnibus Law yang akan segera dilakukan.
Nyaring kedengaran “Hidup Mahasiswa” dan “Hidup Rakyat yang Tertindas” sebagai bentuk dari ketidakberpihakan pemerintah kepada rakyat. Para mahasiswa berharap agar Omnibus Law segera dicabut.
Di tengah aksi mahasiswa, aparat kepolisian turun ke jalan menghentikan demo tersebut. Dengan alasan aksi yang dilakukan membuat kemacetan dan tidak memiliki surat izin. Adu mulut mahasiswa dengan aparat sempat terjadi, saling dorong pun tak bisa dicegah.
Dengan keadaan terdesak, mahasiswa bergerak dari tengah jalan ke bahu jalan untuk tetap menyampaikan tuntutan mereka.
Foto dan Naskah : Friskila Ningrum Yusuf