Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali kehilangan salah satu akademisi terbaiknya pada Juli 2023, Prof Dr dr Wardihan Sinrang MS SpAnd. Wardihan Sinrang atau biasa disapa Wandi oleh teman sejawatnya, lahir pada 04 Agustus 1959 di Kota Sengkang, Sulawesi Selatan. Gaya kepemimpinan yang apik menjadi salah satu hal yang sangat melekat dari dirinya. Hal itu dibuktikan dengan beberapa jabatan selama menjadi akademisi di lingkup Unhas.
Wardihan pernah menjadi Wakil Rektor II Unhas periode 2006-2010 dan 2010-2014, juga menjabat sebagai Direktur Science Techno Park (STP) Unhas. Ia merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Spesialis Andrologi, Departemen Fisiologi, Unhas. Bahkan sebelum akhirnya wafat, dirinya merupakan Rektor Universitas Wallacea Mamuju, Sulawesi Barat periode 2023-2028.
Wardihan menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Tak cukup dengan gelar sarjana, Wardihan kembali menempuh pendidikan magister dalam rumpun kesehatan di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur. Setelah beberapa tahun menempuh pendidikan dan meraih gelar magister di Surabaya, Wardihan kembali ke Makassar untuk gelar doktor di pascasarjana Universitas Hasanuddin.
Selain menjadi dosen hingga Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Unhas, sosok Wardihan dalam ingatan banyak orang karena ketertarikannya di dunia ekonomi. Hal itu didukung dengan pengangkatannya sebagai Ketua Dewan Ekonomi Sulawesi Selatan melalui Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan. Tak hanya itu, ia juga mendaftarkan tiga judul karya inovatifnya sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di Universitas Hasanuddin.
Di mata salah seorang staf yang sering membersamai Wardihan di Departemen Fisiologi FK Unhas, Martinus, sosok Wardihan sangat berwibawa, bertanggung jawab, menghargai orang lain yang bekerja dengannya, serta memiliki pribadi yang sangat terstruktur, rapi, dan terorganisir. Meski Wardihan merupakan seorang atasan, tetapi bisa berbaur baik dengan para bawahannya. Tak ayal banyak staf hingga mahasiswa merasa sangat dekat dengannya. Keramahan dan kepedulian Wardihan tidak hanya ditunjukkan dalam lingkup akademik.
“Walau memegang jabatan penting di Unhas tetapi Prof Wardihan masih tetap ramah ke semua orang. Ia juga sangat terstruktur, tidak suka sama sesuatu yang mendadak, ” ungkap Martinus saat diwawancara, Jumat (21/07).
Ketika kesehatan Wardihan mulai terganggu dan mengharuskan dirinya dirawat di rumah sakit, banyak kolega hingga staf yang hadir menemani. Tak terkecuali Martinus, lelaki yang merupakan staf di Departemen Fisiologi itu mengatakan saat melihat kondisi Wardihan kala itu, tidak pernah terpikirkan akan terjadi hal buruk setelahnya.
Saat terbaring sakit, Wardihan masih tetap menanyakan kondisi Departemen Fisiologi Unhas. Di saat yang sama pula, Wardihan berharap agar Departemen Fisiologi bisa menjadi lebih baik ke depannya.
Berselang lima hari dari waktu Wardihan dirawat di rumah sakit, ia sempat memberi kabar bahwa keadaannya semakin membaik dan diperbolehkan untuk kembali ke rumah pada Jumat (30/06). Kabar itu sangat melegakan banyak pihak dan semuanya berharap Wardihan dapat menjalani aktivitas rutinnya dengan kesehatan tetap maksimal.
Namun, beberapa hari setelah kabar baik disampaikan olehnya, Wardihan menghembuskan nafas terakhir pada Minggu 2 Juli 2023 akibat penyakit jantung. Sebelum tutup usia, Wardihan baru saja dilantik sebagai Rektor Universitas Wallacea, Mamuju, Sulawesi Barat di Hotel Unhas pada 20 Mei 2023. Sebagai seorang rektor, tentu ada visi dan misi yang ia canangkan untuk direalisasikan pada masa jabatannya, namun hal itu belum sempat diselesaikannya.
Kepergian Wardihan membuat Unhas kehilangan salah satu figur guru besar dengan gaya kepemimpinan yang apik, berwibawa, bertanggung jawab, dan ramah dengan semua orang.
Ugi Fitri Syawalyani