Judul Buku: Re: dan peRempuan
Penulis: Maman Suherman
Penyunting: Pax Benedanto
ISBN: 978-602-481-561-5
Jumlah Halaman: 330 Halaman
Penerbit:
Tahun Terbit: 2021
“Sebagian besar orang kerapkali memilih hidup di dunia gelap dengan alasan yang berbeda-beda. Alasan umumnya adalah karena faktor keluarga dan ekonomi. Sering kali orang-orang seperti itu dipandang buruk dan direndahkan bahkan diperlakukan layaknya hewan peliharaan.”
Bagaimana kamu menetapkan standar kehidupan yang normal? Apakah itu berarti hidup, sekolah, bekerja, dan lantas menikah lalu hidup bahagia? Nyatanya, garis kehidupan dan takdir setiap orang berbeda-beda, barangkali ada kehidupan yang didamba-dambakan, tak ayal takdir memberimu jalan lain untuk kau lalui. Nasib buruknya, kau kemungkinan menjalani hidup jauh di luar standar kehidupan normal itu. Seperti halnya dalam novel berjudul, “Re: dan peRempuan” yang ditulis oleh Maman Suherman. Diceritakan kehidupan seorang tokoh, representasi kehidupan jauh dari kata standar normal.
Novel ini menceritakan Re:, sapaannya. Ia diceritakan sebagai sosok yang bekerja sebagai PSK (Pekerja Seks Komersial). Bukan karena keinginannya, Re: menjadi tunasusila, kisah kelamnya berawal ketika Re: hamil di luar nikah saat masa remajanya. Berbeda dengan kebanyakan novel yang mengangkat genre romansa, novel ini mengangkat isu yang kurang lazim diceritakan.
Kisah yang terdapat dalam novel ini berangkat dari skripsi Maman Suherman. Buku Re: dan PeRempuan berangkat dari penggabungan Re: dan buku sekuelnya yaitu Perempuan. Dikisahkan dua tokoh utama yaitu Re: dan Melur. Keduanya memiliki hubungan ibu dan anak, akan tetapi Re: memutuskan untuk memberikan hak asuh Melur kepada pasangan yang belum dikaruniai anak.
Melalui buku ini, pembaca diajak untuk menyelami gelapnya dunia prostitusi. Awal mula Re: menjadi tunasusila dikarenakan ia dijebak oleh seorang mucikari, ia diiming-imingi hidup dengan nyaman saat merantau di Jakarta, alih-alih diberikan bantuan materi secara gratis, bantuan tersebut merupakan utang yang harus ia bayarkan dengan tubuhnya.
Disitulah Re: mulai terperosok jauh di dunia yang kelam, demi memperoleh pundi-pundi rupiah ia pun menjajakkan tubuhnya kepada manusia-manusia yang haus akan nafsu. Tak hanya dunia prostitusi, isu-isu yang diangkat pun merupakan hal yang tabu seperti perbudakan dan kekerasan.
Selain kehidupan Re:, buku ini juga menceritakan sosok Sinta. Dikisahkan ia merupakan seorang perempuan yang memiliki pekerjaan sama dengan Re:, yaitu sebagai pelacur lesbi. Sinta juga merupakan kawan karib sekaligus teman sekamar Re: tiga tahun belakangan. Kematian Sinta, membuat Re: sangat terpukul dan menaruh curiga atas kematian kawannya yang ia anggap janggal.
Setelah kematian teman baiknya, yaitu Sinta, Re: terus-terusan mendapatkan masalah. Ditambah dengan beban pekerjaannya sebagai seorang pelacur lesbi yang harus selalu siap melayani pelanggannya.
Buku ini menyajikan gaya pembahasan yang vulgar dan secara gamblang menggambarkan kejadian yang sebenarnya bagi pembaca, meski disajikan dalam bentuk novel. Buku ini cocok dibaca bagi orang dewasa, karena jalan ceritanya yang kemungkinan belum bisa ditangkap secara positif untuk anak di bawah 17 tahun.
Penulis yang merupakan lulusan jurusan Kriminologi, sukses menyajikan cerita yang apik dan kritik sosial yang ia tuangkan ke dalam bukunya lantas tak langsung menjustifikasi. Topik terkait isu agama dan esensi kehidupan dapat menambah insight baru kepada pembacanya.
Lantas, bagaimana akhir dari cerita Re:? Akankah ia berhasil mendapatkan kehidupan yang normal ataukah ia masih terjebak dalam lingkaran dunia prostitusi. Akhir dari buku ini, akan membuat pembaca tercengang sehingga sangat sayang untuk dilewatkan.
Otto Aditia