Unhas mengadakan Red Campus Talk #1. Kegiatan ini merupakan edisi pertama pengenalan berbagai program studi (Prodi) di Unhas, salah satunya Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP), Senin (1/3). Dipandu oleh Student Volunteer Unhas, Aryun Khairun Nisaa, kegiatan yang disiarkan melalui live Instagram @hasanuddin_univ ini menghadirkan Ketua Prodi Keteknikan Pertanian Faperta Unhas, Dr Ir Iqbal Salim STP M Si sebagai narasumber.
Mengawali kegiatan, Mabe, begitu biasa narasumber kerap disapa mengatakan, Prodi tersebut awalnya lebih dikenal sebagai Prodi Teknologi Hasil Pertanian pada 2019. Adapun fokus pembelajaran yang dilakukan ITP cukup beragam.
“Diantaranya mempelajari materi seperti pengolahan hasil panen, peran mikroba, umur simpan, menghindari kerusakan pangan, menghindari racun, analisis pangan, kandungan vitamin dalam pangan, analisis sensori, perilaku konsumen terhadap perubahan pangan, serta regulasi pangan,” sebut Mabe.
Ia juga mengatakan, keuntungan lain menjadi mahasiswa ITP ialah Prodi tersebut telah terakreditasi A oleh BAN PT. Tidak hanya itu saja ITP juga berhasil mendapatkan akreditasi internasionalnya dari ASIIN Jerman, hal itu disebabkan oleh cara pembelajaran Prodi, kurikulum, dan proses pengajaran yang bagus.
Lebih lanjut, bagi calon mahasiswa yang ingin berkuliah di ITP akan memperoleh fasilitas laboratorium dengan standar internasional berteknologi canggih. Contohnya ialah laboratorium mikrobiologi dan keamanan pangan, kimia dan analisa pangan, pengolahan pangan, serta pengembangan produk.
Mabe menambahkan, adanya kerja sama dengan universitas lain di Indonesia membuktikan ITP sebagai Prodi yang mumpuni. Di sisi lain, mahasiswa dapat mengembangkan relasinya dengan instansi selain kampus.
“Manusia saat ini sekitar 7 milyar, semuanya memiliki kebutuhan dasar untuk makan dan tanggung jawab untuk menyediakan pangan. Siapapun yang berkuliah di ITP memiliki peran meski hanya sekian persen,” tutup Mabe.
M201