Data Buku :
Judul : Mata Hari
Penulis : Paolo Coelho
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 192 halaman
Tahun Terbit : 2016
“Kenang-kenangan selalu menang, dan bersama mereka datang setan yang bahkan lebih menakutkan lagi daripada melankolia : sesal.”
Bayangkan jika kenangan buruk terus memenuhi pikiranmu, kenangan tentang cacian orang-orang yang iri terhadapmu, atau tentang pria-pria bejat yang melecehkanmu, hanya karena kamu terlahir sebagai wanita cantik.
Itulah yang dirasakan Margaretha Zelle, seorang gadis Belanda yang tinggal di sebuah kota kecil bernama Leeuwarden. Tak ada yang seorangpun yang tidak mengenalnya, berita tentang kecantikan Margaretha telah lama menyebar ke seluruh penjuru kota. Walaupun, beberapa dari mereka memberikan kesan yang buruk.
Abad itu wanita hanya punya satu pilihan, yaitu menikah dan menjadi ibu rumah tangga. Setelah menikah, bahtera rumah tangganya bersama kolonel belanda di Indonesia jauh dari kebahagiaan. Keinginan Margaretha untuk mendapatkan kebebasan semakin menggebu-gebu. Ia kemudian meninggalkan keluarganya lalu berhijrah ke Paris dengan nama Mata Hari.
Kisah wanita misterius ini, dikisahkan dalam salah satunya dalam novel karya Paulo Coelho yang terbit pada tahun 2016 dengan judul Mata Hari (bahasa Inggris The Spy). Dalam sejarahnya, Mata Hari adalah seorang penari eksotis dan pelacur asal Belanda yang memiliki popularitas luar biasa di Paris. Popularitas tersebut ia peroleh dari tarian keramat suku Jawa yang sempat ia saksikan di Indonesia, kemudian dibawakan kembali oleh Mata hari dengan modifikasi koreo erotis.
Novel ini memiliki alur mundur, yang berhasil membawa pembaca kembali ke akhir abad 19 sampai awal abad 21, bak melewati mesin waktu. Paulo sang penulis membagi kisah Mata hari pada novelnya kedalam tiga bagian, yaitu bagian pertama yang menceritakan awal kehidupan Margaretha muda, kemudian bagian kedua tentang lahirnya identitas Mata Hari dan popularitasnya, serta bagian ketiga yang bercerita tentang akhir hidup Mata Hari yang difitnah sebagai mata-mata sampai akhirnya dieksekusi mati. Pembagian kisah itu memudahkan pembaca dalam memahami setiap detail perjalanan hidup Mata Hari.
Paulo sang penulis berhasil menggambarkan beberapa adegan dengan cermat, sehingga pembaca dapat merasakan suasana sedih, kesal dan mencekam dengan gamblang. Salah satunya bagian ketika Margaretha muda dilecehkan oleh kepala sekolahnya di ruang kantor sekolah, serta bagian saat suaminya melakukan KDRT terhadap Margaretha yang berhasil membangkitkan suasana mencekam.
Dalam kisahnya, Mata Hari digambarkan sebagai sosok wanita tangguh dan berani melawan stigma masyarakat terhadap perempuan pada masa itu, untuk mewujudkan keinginannya. Perundungan yang dilakukan oleh lingkungan masa mudanya, pelecehan seksual dari berbagai pihak sampai KDRT dari suaminya ia lewati, Mata Hari terus melangkah kedepan tanpa sedikitpun mencoba berbalik. Bahkan di puncak popularitasnya, beberapa media menyebarkan berita bohong tentangnya, bahwa Mata hari hanyalah penari erotis tanpa bakat. Para pejabat tinggi menjadikannya kambing hitam antara konflik Belanda dan Prancis, namun dari keberaniannya yang luar biasa, akankah Mata Hari meninggalkan dunia dengan nama yang kembali suci tanpa fitnah?
Novel bergenre sejarah fiksi ini sedikit demi sedikit menceritakan kebenaran dalam kehidupan Mata Hari. Ia hanyalah wanita yang menginginkan kebebasan, wanita berani yang membayar harga tanpa rasa takut, wanita yang lahir pada waktu yang salah. Bagi kalian yang menyukai kisah tentang perjuangan seorang wanita, atau kalian yang menjunjung tinggi hak-hak wanita dan kesetaraan gender, buku ini pantas masuk kedalam daftar baca nomor satu kalian.
Yaslinda Utari