Sedari 15 Agustus lalu, mahasiswa Unhas sibuk mengurus Kartu Rencana Studi (KRS) semester ganjil. Hal ini diakibatkan akses ke laman portal akademik mengalami gangguan. Terganggunya pengisian KRS online membuat para mahasiswa terpaksa menggunakan jaringan lokal kampus dan input manual oleh administrasi jurusan, mengakibatkan sebagian besar mahasiswa rela mengantri hingga malam hari, Rabu (21/8)
Waktu pengisian KRS secara online berlangsung hingga malam hari, semenjak dikeluarkannya surat edaran yang ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Muhammad Restu MP. Surat tersebut berisi tentang jadwal pengisian KRS manual (08:00-16:00 Wita) dan secara online (16:00-08:00 Wita).
Diberlakukannya sistem paralel antara mahasiswa dan admin jurusan seperti itu, dikarenakan akses jaringan lokal kampus yang terbatas.
Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi (DSTI) Unhas, Dr Eng Muhammad Niswar ST MIT saat ditemui di Gedung CSA Fakultas Teknik.
“Jadi, admin bisa inputkan atau melakukan sendiri setelah jam 4 karena kita mesti gantian. Karena kalau admin dan mahasiswa akses bersamaan, aplikasi sekarang tidak mampu handel,” jelasnya.
Kejadian yang meresahkan mahasiswa maupun tenaga admin jurusan hingga hari ini, disebabkan karena adanya hacker dari luar yang mencoba menerobos sistem keamanan server portal akademik.
“Selasa lalu, itu memang ada gangguan di portal akademik. Sering ada hacker yang selalu mencoba masuk ke sistem” ungkapnya.
Selain itu, jumlah mahasiswa yang mengakses laman portal akademik juga menjadi alasan kenapa server itu bisa terganggu.
“Juga banyak mahasiswa yang akses. Makanya, portal akademik itu kita pindahkan ke jaringan lokal kampus, kita tidak rilis di internet,” tambahnya.
Sampai hari ini, tim DSTI mencoba untuk menggarap aplikasi portal yang baru. Hal ini dikarenakan aplikasi portal sekarang teknologinya sudah sangat lama, dan dari awal kehadirannya bukan mereka yang mengembangkan.
“Aplikasi portal akademik teknologi lama, dari 2009 digunakan. Jadi, teknologinya mau di update juga. Kebetulan pengembangnya juga bukan kita. Pengembangnya dulu di outsourcing, ada pengembang dari Jawa. Jadi, bukan kita yang kerja dari awal. Makanya kita tidak begitu tau,” jelas Niswar, begitu ia disapa.
Tim DSTI Unhas sebenarnya telah mewacanakan pergantian sistem yang baru jauh hari, namun Unhas sendiri belum merealisasikan hal tersebut hingga kejadian ini terjadi.
“Sebenarnya kita sudah sarankan, 2015 sudah dibuatkan proposal untuk diupgrade. Tapi, saya tidak tahu kenapa sampai sekarang belum dieksekusi,” paparnya
Terlepas dari itu semua, semenjak kejadian terganggunya akses portal akademik, tim DSTI Unhas berupaya menggarap aplikasi yang baru dari awal, dengan tampilan dan teknologi yang baru.
Dalam tiga hari ini, Niswar mengatakan bahwa timnya sudah mulai menggarap dan tampilannya pun sudah ada. Mereka rencananya akan menyelesaikan sebelum jadwal penginputan nilai semester ini.
“Sejak tiga hari lalu kita sudah garap. Sudah ada tampilannya, kita akan buat struktur database yang baru. Insyaalah sebelum pergantian semester sistem akan baru dan lebih update,” tutupnya.
Irn