Universitas Hasanuddin (Unhas) berkesempatan menjadi tuan rumah, dalam kegiatan Orasi Ilmiah bertajuk “Transformasi Ekonomi Melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal” yang digelar oleh Kementerian Investasi/BPKM dan PT Freeport Indonesia (PTFI), di Grand Ballroom Hotel and Convention Center Unhas, Jumat, (7/10).
Saat ini perekonomian global sedang mengalami masa ‘kegelapan’. Berbagai dinamika global yang terjadi beberapa tahun belakangan, membuat Indonesia harus beradaptasi agar tidak terjerumus ke dalam krisis ekonomi. Salah satunya, dengan hilirisasi yang bertujuan menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia meyakini, hilirisasi transformasi ekonomi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas merupakan solusi yang dapat ditempuh. “Pemerintah berkomitmen untuk menghentikan ekspor barang mentah seperti nikel dan batu bara. Kami akan mengolah barang mentah tersebut menjadi barang jadi, agar nilai jualnya meningkat,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Bahlil menyebut, sejak penerapan hilirisasi yang masif pada 2019, Indonesia telah merasakan dampak pada pertumbuhan pendapatan negara dan lapangan pekerjaan. Meskipun banyak protes yang datang dari negara maju terhadap keputusan hilirisasi tersebut.
“Terbukti dalam menghadapi masa krisis ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara lain, yakni inflasi 4,4 persen, dibanding rata-rata Inggris, India, Jerman, dan AS yang berada di angka 8 persen,” tambah Bahlil.
Pada kesempatan yang sama, CEO PTFI, Richard Adkersen menyampaikan bahwa sebagai bentuk kontribusi Freeport terhadap masyarakat Indonesia, PTFI akan menginvestasikan 100 Juta USD per tahun demi pembangunan peradaban yang lebih baik di Indonesia khususnya di Papua.
“Selain itu, pemerintah Indonesia akan menerima manfaat sebesar 80 milyar dollar hingga 2041,” lanjutnya.
Adkersen menambahkan, PTFI saat ini telah menggunakan pendekatan baru dalam melakukan penambangan, dengan penggunaan konsep smart mining 5G.
“Teknologi saat ini telah memungkinkan pekerja kami, untuk bekerja lebih efisien dan aman. Mereka dapat menambang dari jarak 8 km menggunakan perangkat digital dan robotika,” pungkasnya.
Mario Farrasda AS