Temaram lampu kota di perjalanan menuju rumah
menuntunmu pada sebuah pencarian
Kau mencoba menemukan dirimu di berbagai tanda tanya
yang tidak sempat dihapus pada ujung kalimat
Di sana berdiri ragu penyesalan atas perayaan berpura-pura
menjadi orang yang tidak perlu dicemaskan
Ada ruang di jemalamu yang sebelumnya tidak pernah
kau sadari keberadaannya,
tempat kau menemukanku
Tapi di sana juga ada kalut,
perang yang tidak bisa kau menangkan
kecuali kau berperang untuk tidak menang
Kau berharap bisa menemukan dirimu
di ujung malam,
saat semua orang terlalu sibuk memaknai arti kehilangan
Gelap yang memadamkan.
Kau menemukan dirimu bersembunyi rapi
di tumpukan ingatan ibu jauh berkelana,
menemui hari-hari yang kau tandai dengan pecah tawa
juga harapan-harapan yang sudah kau lupakan
Adakah lain yang mendengar,
Puing-puing dari topeng itu berjatuhan?
Kau tidak hilang,
kau ingin pulang.
Makassar, 2019.
Penulis, Ratu Nurul Syukria Rusdi
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas
Angkatan 2020