Mahasiswa yang mengambil jurusan di bidang sains, tentu tak asing lagi dengan aktivitas laboratorium. Laboratorium menjadi kegiatan wajib yang akan menambah pengetahuan mahasiswa, bukan hanya sekadar teori namun mengetahui pengaplikasian dari ilmu yang telah didapatkan di ruang kelas. Namun, aktivitas lab yang berat seringkali menjadi beban bagi mahasiswa.
Sebelum memasuki ruang lab, mereka harus membuat tugas pendahuluan (TP) terlebih dahulu sekaligus respon. Setelah lab pun mereka akan dijejali tugas laporan praktikum yang harus dikerjakan sebelum deadline yang ditentukan. Hal ini pastinya membutuhkan waktu yang banyak dan sangat menguras tenaga.
Menurut Amriana, salah satu koordinator asisten lab di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), pembuatan laporan dilakukan agar mahasiswa lebih paham dan bisa membandingkan antara praktikum dengan referensi dari jurnal dan buku. “Biasanya di bagian ini praktikan banyak yang mengeluh. Ada yang susah cari referensi, ada juga yang belum paham dengan format penulisan,” Katanya.
Seringkali tuntutan tugas yang banyak membuat kita stres akibat banyaknya tekanan dari asisten lab, dosen maupun tugas itu sendiri. Belum lagi jika mahasiswa memiliki lebih dari satu lab dalam satu semester. Bisa dibayangkan betapa sibuknya mereka. Jadwal kegiatan yang padat ini akan membuat waktu istirahat kita semakin singkat dan kesehatan tubuh menurun. Tak jarang, ketika pertengahan minggu tiba mahasiswa merasa ingin lari dari segalanya. Nah untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa tips yang bisa kita coba.
Positif Thingking
Pernah mendengar kata “You are what you think”? begitu pula dengan kegiatan lab. Kita harus tanamkan pada diri bahwa lab dan laporan bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan dan bukan pula tekanan. Lab dilakukan untuk melatih skill yang kita punya agar setelah selesai kuliah nanti bukan hanya teori yang diandalkan. Berpikir positif juga baik untuk tubuh. Ia akan menciptakan ketenangan sehingga tubuh lebih sehat dan produktif dalam bekerja.
Hentikan Prokrastinasi
Prokrastinasi adalah kecenderungan untuk menunda dalam memulai, melaksanakan dan mengakhiri suatu aktivitas. Kadang mager atau malas gerak menjadi alasan untuk menunda suatu pekerjaan. Menunda pekerjaan adalah hal yang harus kita hilangkan. Tugas yang ditumpuk terus-menerus akan membuat kita semakin stres menghadapinya. Jika ada tugas hari itu maka usahakan kerjakan hari itu juga, jangan terlalu banyak menunda karena besok bakalan ada tugas-tugas selanjutnya.
Istirahat
Jangan memaksa tubuhmmu ketika sudah lelah. Tubuh juga memiliki hak untuk istirahat. Kondisi fisik yang lemah dan otak yang tertekan akan membuat imajinasi sulit keluar. Kalau memang sudah mentok, ya sudah istirahat saja dulu. Pemaksaan bukan jalan terbaik, tetapi bukan berarti membuat kita jadi malas. Tetap perhatikan pola istirahatmu jangan sampai kebablasan.
Bertukar pikiran dengan teman
Sharing dengan teman adalah hal yang efektif jika kamu belum memahami dengan jelas materi yang berkaitan dengan praktikummu. Hal lain yang juga bisa kamu lakukan adalah berkonsultasi dengan asisten lab yang bersangkutan sehingga kamu bisa menemukan titik temu dan solusi dari masalah yang kamu hadapi.
Olahraga
Berdasarkan hasil penelitian para ahli, olahraga terbukti dapat membantu menurunkan tingkat stress. Berolahraga akan memobilisasi otot-otot kita, mempercepat aliran darah dan membuka ruang paru-paru sehingga mampu mengambil oksigen lebih banyak. Alhasil kita bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik dan kesehatan yang lebih baik pula. Olahraga tidak membutuhkan waktu dan biaya yang banyak, cukup dengan melakukan olahraga seperti lari, berjalan-jalan di lokasi terbuka, atau bermain olahraga lain yang anda senangi.
Tetap ingat Tuhan di setiap aktivitasmu!
Meski kita punya segudang kesibukan di kampus, tetap jadikan Tuhan sebagai tujuan utamamu. Perbanyak berdo’a agar kamu diberikan kemudahan dalam menjalani aktivitasmu. Tapi pastinya harus berusaha juga.
Mutmainnah Said