Belum ada respon dari pemerintah, sekitar pukul 14.00 Wita mahasiswa Unhas berkumpul di depan Tugu Tri Dharma dan kembali melakukan aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM, kemudian pada pukul 15.00 Wita berjalan menuju depan pintu satu Unhas, Kamis (08/09).
Gemuruh suara protes mahasiswa terdengar nyaring ditengah derasnya hujan. Disaat bersamaan, suara protes ditimpa oleh nyaring klakson akibat massa memblokir jalan. Namun, tidak menyurutkan semangat mahasiswa dalam menyampaikan orasinya.
Salah satu Mahasiswa demonstran dalam orasinya, mengingatkan rakyat akan janji pemerintah dan realitas yang sedang terjadi saat ini.
“Katanya tidak akan ada kenaikan harga BBM, tetapi realitanya sopir angkot, tukang ojek menderita karena semua mengalami kenaikan,” ucapnya.
Seluruh Mahasiswa Unhas dari berbagai fakultas turut mengambil andil dalam menuntut janji dan keadilan yang terkhianati. UKM Seni dan Theater Unhas salah satunya. Ditengah aksi, dua orang mahasiswa dalam lakonannya menggambarkan lirihnya perasaan rakyat.
“Aku pastikan mereka yang di atas tidak perlu khawatir dengan kenaikan harga BBM ini, sebab kendaraan mereka pun dibayar oleh negara,” begitu teriaknya.

Didukung teriakan mahasiswa dan rakyat sekitar yang mengisyaratkan setuju akan gambaran para pelakon bahwa betapa tragisnya, para petinggi yang seharusnya menjadi penyambung lidah rakyat malah tidak memikirkan rakyat.
Aksi berlangsung sekitar tiga jam, sampai ban terbakar telah menjadi abu, mahasiswa masih bersikeras menutup akses jalan pengendara di jalan Perintis Kemerdekaan.
Ysl