Berkegiatan di tengah masyarakat di masa pandemi Covid-19 memiliki tantang dan kisah tersendiri. Hal ini, saya alami ketika mengikuti kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bersama temannya yang lain yakni Ahmad Fahmi Muis, Sitti Hardianti Mulawarman, Muhammad Furqan, Andi Pengeran Rivai dan Firman. Kami merupakan Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, angkatan 2019.
Pengabdian masyarakat ini merupakan Program Kemitraan Wilayah di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unhas. Kegiatan yang diusung oleh tim dosen ini mengambil tema kegiatan “Teknologi Pengolahan Mie dan Selai Buah Naga untuk Meningkatkan Mutu Produk Pertanian di Desa Tottong, Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng”. Kegiatan ini dilatarbelakangi karena melimpahnya produksi buah naga di Desa Tottong dan belum adanya produk olahan dari buah naga. Selain itu, guna menaikkan nilai tambah produk buah naga, yang nantinya diharapkan akan mampu menggerakan ekonomi masyarakat.
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pengabdian ini kami melakukan banyak persiapan termasuk survei lokasi terlebih dahulu, kemudian mempersiapan produk di ruangan incubator dan berkoordinasi dengan mitra setempat selaku fasilitator kegiatan yakni Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, Perkebunan Dan Ketahanan Pangan Kab. Soppeng dan Kepala Pemerintahan Desa Tottong, Muhammad Tahir.
Baca Juga : Upaya Selamatkan Populasi Kupu-Kupu Bantimurung
Koordinasi dengan pemerintah daerah bersama tim dosen dari Fakultas Pertanian Unhas yang terdiri dari Dr. Ir. Rahmadanih, M.Si selaku ketua tim dan Dr. Ir. Mahyuddin M.Si dan Dr. Letty fudjaja S.P, M.Si, menghasilkan penentuan jadwal kegiatan pengabdian, yang disepakati akan digelar pada, Pukul 15.30 Wita, tanggal 16 agustus 2020.
Lokasi pelatihan bertempat di Kantor Desa Tottong, yang menyasar peserta pengabdian yakni Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Ibu Pembinaan Kesejahteraan keluarga (PKK) Desa Tottong.
Selain itu, tim lapangan mendapat himbauan dari pemda setempat tentang penerapan protokol kesehatan guna menekan angka penyebaran Covid-19. Pemerintah Kabupaten Soppeng merupakan salah satu kabupaten yang ketat dan gencar menekan penyebaran Covid-19 dengan melakukan penjagaan dan pemeriksaan di perbatasan kabupaten. Oleh karena itu, tim pendamping diminta agar saat ke lapangan melengkapi surat keterangan berupa hasil Swab PCR test atau rapid test yang menyatakan bebas atau negatif Covid-19.
Baca Juga : Inovasi Plaster Buah Naga, Solusi Efektif Menyembuhkan Luka Iris
Selanjutnya, pemda juga menghimbau peserta yang hadir harus melewati bilik disinfektan. Jumlah peserta pun dibatasi setengah dari kapasitas ruangan. Pemda Soppeng juga menerapkan kawasan wajib masker sehingga saat pelatihan kami membagikan masker medis dan hand sanitizer kepada masing-masing peserta pelatihan. Dalam ruang pelatihan di Kantor Desa Tottong, pemerintah desa telah menyiapkan proyektor dan juga sound speaker sehingga saat pemaparan materi virtual zoom oleh dosen dapat di terima baik oleh peserta.
Dalam pemaparan materinya secara daring, Dr. Ir. Rahmadanih M.Si menjelaskan tentang kandungan dan manfaat dari buah naga. Dimana Produk pertanian pada era pandemi seperti ini menjadi incaran banyak orang untuk meningkatkan imunitas tubuh melawan virus Covid-19. Seperti kita ketahui, buah naga memiliki kandungan antioksidan serta nutrisi yang baik untuk menjaga imunitas tubuh. Dengan pengolahannya menjadi mie dan selai diharapkan mampu menjadi produk yang bermutu, memiliki daya simpan yang baik serta menjadi nilai tambah produk sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Di kesempatan yang sama, Dr. Ir. Mahyuddin M.Si dan Dr. Letty Fudjaja S.P, M.Si menjelaskan tentang teknik pemasaran produk hasil pertanian, dimana setelah diolah dengan baik, dikemas maka akan memiliki peluang besar untuk dipasarkan di marketplace.
Setelah pemberian materi, kegiatan dilanjut dengan pelatihan pembuatan mie dan selai buah naga oleh kami, tim mahasiswa. Namun sebelumnya kami juga menyiapkan leaflet dan dibagikan kepada peserta pelatihan. Leaflet ini menjabarkan informasi terkait kandungan buah naga juga dan proses pembuatan mie dan selai agar lebih mudah dipahami dalam pengaplikasiannya. Leaflet akan dibagikan kepada peserta pelatihan sehingga menjadi buku petunjuk dalam memproduksi selai dan mie. Kami juga sebelumnya telah menyiapkan bahan dan alat untuk peserta agar peserta benar-benar dapat memahami secara detail tentang pembuatan mie dan selai ini.
Peserta kegiatan sangat antusias terlihat dari jumlah peserta yang hadir sebanyak 30 orang yang merupakan anggota KWT Warahmah, dan ibu-ibu PKK Desa Tottong Kecamatan Donri Donri Kabupaten Soppeng. Akhir acara, para peserta pun berharap agar di fasilitasi membentuk kelompok usaha, agar olahan ini menjadi produk unggulan khas Desa Tottong yang memiliki moto “tiada halaman tanpa buah naga”.
Penulis : Rachmi Hatta
Mahasiswa Pascasarjana Unhas,
Angkatan 2019.