Puluhan mahasiswa kembali unjuk rasa menolak Statuta Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) di depan Gedung Center of Microfinance. Sementara itu, Anggota Majelis Wali Amanat (MWA) dari 11 PTN-BH tengah berdiskusi, membahas “Optimalisasi Otonomi dalam Meningkatkan Kemandirian PTN-BH” Rabu (12/2).
Sekitar pukul 15.00 Wita, mahasiswa Unhas yang tergabung dalam Organisasi Federasi Mahasiswa Unhas menuju lokasi. Sembari membawa poster bertuliskan “Masih Tolak PTN-BH,” mahasiswa menyuarakan aspirasinya.
Mereka menganggap PTN-BH hanyalah motif pemerintah untuk mengurangi tanggung jawab dalam pelaksanaan perguruan tinggi khusunya pendanaan, sehingga berpengaruh terhadap naiknya biaya pendidikan dan akses menuju perguruan tinggi semakin sulit.
“Ini adalah masalah besar dan harus dibicarakan bersama MWA, bukan hanya MWA Unhas melainkan dengan MWA dari ke-11 Universitas,” tuntut salah seorang masa.
Merespon hal tersebut, Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Ariestina Pulubuhu MA menghampiri mahasiswa aksi. Ia mengimbau kepada para massa aksi untuk menjaga sikap dan menghargai tamu. “Jaga sikap kalian, hargai tamu dan hargai diri kalian sebagai nilai jual,” kata Dwia memberi nasihat.
Rektor perempuan pertama di Unhas ini juga menyampaikan, agar mahasiswa seyogyanya dapat berhati-hati menyampaikan aspirasi di era kecanggihan teknologi seperti sekarang. “Walaupun berniat baik menyampaikan asprirasi, tidak dipungkiri setelah nanti menyebar di sosial media, akan muncul tanggapan lain yang berpengaruh terhadap passing grade dan juga terhadap nilai jual mahasiswa Unhas,” jelasya.
Dwia, kemudian menerima tuntutan mahasiswa dan berjanji akan menyampaikannya di forum bersama MWA. Namun, salah seorang dari masa ingin menyampaikan langsung tanpa perantara. Menanggapi tanggapan tersebut, Dwia berjanji akan membuka sesi dialog dalam dua hari mendatang.
“Kalian mau ngak dialog sama ibu? kalau mau kita akan berdialog, tapi jangan sekarang. Ibu perlu berbicara di dalam, tuntutan kalian juga akan saya sampaikan. Terima kasih,” pinta Dwia lalu beralih meninggalkan massa.
San