Biro Khusus Belantara Kreatif (BKBK) Fakultas Kehutanan Unhas tuangkan hasil riset tentang Mappadendang melalui pementasan seni. Kegiatan yang dilangsungkan di Gedung Sidrap Center ini, dihadiri oleh Badan Eksekutif Keluarga Mahasiswa Kehutanan (BE Kemahut SI Unhas) dan para mahasiswa Fakultas Kehutanan, Minggu (8/9).
Sebelum pementasan, panitia pelaksana melakukan riset terlebih dahulu mengenai “Mappadendang”, salah satu adat istiadat suku bugis. Tarian yang mereka bawakan menggambarkan bentuk rasa syukur masyarakat Barru setelah masa panen tiba.
Rasa syukur atas melimpahnya hasil panen tadi, dikemas dalam bentuk tarian penumbukan gabah menjadi beras.
“Palungeng Ase”, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah lesung padi, menjadi tema kegiatan kesenian BKBK Fakultas Kehutanan malam ini.
Dibuka dengan tarian mappadendang, kemudian ketua panitia diberi kesempatan menyampaikan sambutannya. Dalam sambutan yang disampaikan Muh Miraj Maulana, sebuah harapan besar muncul kepada rekan panitianya
“Saya harap kegiatan ini lebih dimaksimalkan agar diperoleh hasil yang lebih maksimal juga,” harapnya.
Selain menampilkan tarian tradisional, mereka juga menyajikan pementasan tari kreasi, kontemporer, teater, puisi, dan musik.
Muh. Irfan