Merespon bencana gempa yang baru saja melanda Palu dan Donggala, Rektor Unhas yang juga merupakan Ketua Forum Rektor Indonesia, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA mengusulkan untuk membentuk program kuliah sementara (sit in) di kampus yang ada di Indonesia.
Oleh sebab itu, sejak Rabu (03/10), Unhas telah membuka pendataan awal untuk mahasiswa Untad yang ingin mengikuti program sit in tersebut. Sekitar 400 mahasiswa Untad telah mengisi formulir pendataan itu.
Berdasarkan rilis Humas Unhas, Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas, Prof Dr Ir Muhammad Restu MP mengatakan bahwa proses pendataan awal tersebut lebih mengutamakan mahasiswa Untad yang sedang berada di Makassar. Selain itu, Kepala Humas dan Protokoler Unhas, Ishaq Rahman mengatakan, pengambilan formulir yang dilakukan oleh mahasiswa Untad bukan merupakan proses pendaftaran melainkan hanya pendataan awal saja.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa untuk pemberian nilai kepada mahasiswa yang melakukan sit in di Unhas akan dikembalikan kepada pihak Untad.
“Karena sit in adalah proses belajar yang bersifat sementara maka pemberian nilai tetap ada kewenangannya Untad. Karena mereka adalah mahasiswa Untad,” jelas Ishaq.
Tak hanya itu, Ishaq juga mengatakan bahwa untuk mengikuti program ini, mahasiswa harus memperlihatkan tanda bukti bahwa ia adalah mahasiswa di Untad. Tanda bukti yang dimaksud adalah Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau Surat Keterangan dari Untad. Untuk kuotanya sendiri, Unhas tidak membatasi mahasiswa yang mendaftar.
Unhas juga tidak membebankan uang kuliah kepada mahasiswa. Terkait tempat tinggal mahasiswa Untad di Makassar masih dibicarakan, pihak Unhas akan mengkondisikan keadaan Ramsis dan Rusunawa. Namun untuk pendaftaran program sit in lebih diutamakan untuk mahasiswa yang memiliki keluarga atau kerabat di Makassar.
Rencananya, Unhas akan menampung mahasiswa Untad selama kurang lebih dua semester. Hal itu didasarkan pada kondisi atau keadaan kampus Untad nantinya. Jika memang perbaikan kampus Untad lebih cepat, maka program ini juga akan berakhir dengan cepat pula.
“Unhas akan menampung mahasiswa Untad selama dua semester, dan akan dikembalikan setelah Untad siap beroprasi kembali,” ungkap Ishaq.
Reporter: Wandi Janwar