Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama Pemerintah Kabupaten Luwu menyepakati kerja sama berbagai bidang, utamanya lingkungan hidup untuk penanggulangan bencana yang sering terjadi di sana. Kesepakatan tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangi oleh Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA dan Bupati Luwu, Drs H Basmin Mattayang MPd.
Acara penandatanganan MoU berlangsung di Ruang Rapat A, Lantai 4 Gedung Rektorat Unhas, Senin (01/10). Turut hadir dalam acara ini, beberapa pejabat Dinas Kabupaten Luwu, dan tokoh adat. Adapun dari pihak Unhas, dihadiri para Wakil Rektor, Dekan, Ketua LP2M, serta beberapa Direktur dan Kepala Biro.
Dalam sambutannya, Rektor Unhas menyambut baik kerjasama yang akan dilakukan. Beliau mengatakan, Unhas dari tahun ke tahun selain mengelola kampus yang lebih berkualitas, juga menginginkan kehadiran yang lebih bermanfaat dalam pembangunan, khusunya di Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Saya selalu meminta para pimpinan maupun ketua lembaga dan unit kerja yang ada untuk meningkatkan kerjasamanya di daerah. Sehingga kebermanfaatan Unhas di Sulsel ini bisa dirasakan oleh semua kalangan. Misalnya saja, kami membangun beberapa center seperti Maiwa Breeding Center di Enrekang,” kata Prof Dwia dalam rilis yang diterima.
Prof Dwia menambahkan, tujuan dari berbagai kerja sama adalah untuk meningkatkan potensi dan mendukung pembangunan. Unhas ingin menjadi bagian dalam penyelesaian berbagai masalah di masyarakat, di mana Unhas hadir untuk memberikan solusi.
“Dalam bidang kesehatan, misalnya kita baru saja melakukan gerakan pencegahan stunting. Pertemuan ini bisa menjadi langkah awal untuk membicarakan potensi daerah, masalah yang dihadapi, dan apa yang harus dilakukan bersama. Saya pikir ini menjadi sinergitas yang produktif ke depannya,” kata Prof Dwia.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Luwu mengucapkan terima kasih atas ketebukaan Unhas untuk melakukan kerjasama. Dirinya menjelaskan berbagai potensi pembangunan di Kabupaten Luwu, serta tantangan-tantangan yang dihadapi.
“Kami berpikir bahwa hambatan dan kendala yang kami hadapi bisa teratasi jika kami bekerja sama dengan Unhas. Karena Unhas merupakan barometer Perguruan Tinggi di Indonesia, khususnya bagian Timur Indonesia,” jelas Basmin.
Dalam pertemuan tersebut, ada beberapa hal yang menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten Luwu. Diantaranya adalah bidang penelitian, bidang pendidikan, bidang lingkungan hidup, dan pembinaan kepada masyarakat.
“Kami sadar bahwa sumber daya manusia yang ada di Luwu masih terbatas, terutama untuk bidang yang membutuhkan keahlian khusus. Kami berharap ini bisa menjadi perhatian khusus Unhas. Selain itu, Luwu sering sekali terkena bencana banjir bahkan kadang-kadang di musim kemarau. Hal ini terjadi karena hutan lindung sudah dialihfungsikan, ditebang, dan dijadikan kebun. Jadi kami berharap kerjasama dapat menawarkan solusi bencana,” tambah Basmin.
Setelah acara penandatangan MoU selesai, kemudian dilanjutkan dengan diskusi singkat terkait rencana awal yang dilakukan, salah satunya membahas terkait rencana di bidang pendidikan.
“Kami di Unhas ada program pascasarjana kuliah melalui video conference. Jadi bapak bisa sediakan tempat yang dapat digunakan oleh mahasiswa. Sehingga kuliahnya lewat video conference. Kalau bahasa singkatnya kampus cabang Unhas. Kita juga bisa buat kelas vokasi, seperti vokasi sagu, kakao, vokasi mitigasi bencana, dan sebagainya,” tuutp Prof Dwia.
Wandi Janwar