Publication Management Center Universitas Hasanuddin (PMC Unhas) menggelar Workshop Penulisan Publikasi Internasional Bereputasi Scopus untuk Dosen CPNS dan Non-PNS Tetap Unhas. Workshop ini bertempat di Aula Prof Hardjoeno, Sekolah Pascasarjana, Rabu (15/01).
Adapun alasan dilaksanakannya kegiatan ini, agar para dosen dapat meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya dalam hal publikasi. Selain memberikan pemahaman tentang perlunya menulis pada jurnal, workshop ini juga membagikan tips dan trik bagi dosen untuk menembus jurnal-jurnal bereputasi tinggi (terindeks Scopus, Web of Science, dan lain-lain).
Ketua PMC Unhas, Muhammad Arsyad PhD menjelaskan, workshop ini merupakan Kick-Off dari kegiatan-kegiatan PMC tahun 2020. Tujuan utama kegiatan tersebut adalah memfasilitasi para dosen baru untuk melakukan publikasi internasional sebagai salah satu indikator kinerja utama perguruan tinggi.
“Peserta hari ini adalah dosen-dosen muda, kebetulan belum ada artikelnya yang berhasil terindeks Scopus tahun lalu. Maka kami berharap, workshop ini akan menghasilkan minimal satu manuskrip yang disubmit pada jurnal terindeks Scopus dari setiap peserta yang hadir,” kata Arsyad.
Selain itu, Sekretaris Unhas, Prof Dr H Nasaruddin Salam MT selaku narasumber, menyampaikan dukungan terhadap kegiatan ini. Menurutnya, SDM dosen harus memiliki kemampuan dalam menulis publikasi. Ini merupakan indikator berlangsungnya tri dharma perguruan tinggi.
“Kita memiliki target untuk menembus peringkat yang unggul dalam World Class University. Kata kunci untuk mencapai target ini adalah publikasi. Jadi, tidak ada alasan bagi para dosen untuk tidak menulis,” tuturnya.
Lebih lanjut, Prof Nas menjelaskan, selain untuk reputasi kampus, publikasi juga memiliki manfaat individual bagi dosen. Untuk mendapatkan jabatan fungsional, dosen harus melakukan penelitian dan mempublikasikan hasilnya.
“Hal ini seharusnya menjadi dorongan bagi para dosen Unhas. Dosen tidak hanya menjalankan fungsi pendidikan dan pengabdiannya saja, tapi juga harus bisa menjalankan fungsi penelitian,” pungkasnya.
Wandi Janwar