Ika Hastuti, Mahasiswa Fakultas Pertanian, tak dapat menahan deg-degan di dadanya. Betapa tidak, saat hendak mengambil motornya yang diparkir di area parkiran Fakultas Peternakan, dari jauh tidak menemukan kendaraanya itu.
Begitu sampai di parkiran, ternyata kendaraannya betul-betul sudah raib dari tempatnya. Dia pun tak dapat membendung air matanya atas kejadian nahas yang menimpanya itu.
“Saya memang selalu parkir di Fakultas Peternakan, karena dekat dengan jurusanku. Sekitar jam enam toh parkir ka Habis itu naik ma ke atas sampai jam sepuluh. Kemudian, nda’ kuliat mi motorku dari kejauhan karena pakai senter ka itu hari, ” ungkapnya saat dihubungi, Selasa (6/11).
Ika, demikian panggilan akrabnya, mengakui kalau kendaraannya tersebut hilang pada Maret 2018 lalu. “Waktu itu, saya berusaha sama temanku untuk cari itu motor. kami harap, Satpam yang kasi pindah,karena salah parkir.ternyata, sampai sekarang tidak ditahu kemana mi,”
Menurutnya, banyaknya mahasiswa yang kerap memarkir di portal Fakultas Peternakan,sehinggaia juga ikut memarkir kendaraannya di situ. “Sebenarnya, Fakultas Peternakan itu ada ji penjaganya, tapi kalau sore anak-anak parkir depan portal, di situ memang nda’ ada penjaganya dan di situ ka’ parkir,” ujarnya.
Ika juga mengakui kalau tiga hari setelah kejadian menimpanya, hal yang sama kembali terulang. “Saya diberitahu orang, tiga hari setelah hilang motorku, ada lagi yang hilang motornya,” tambahnya.
Sementara itu, tukang parkir di Fakultas Peternakan, yang enggan dimediakan namanya mengakui, motor yang hilang biasanya diparkir bukan di tempat seharusnya. “Ada memang mahasiswa yang parkir sembarang. Ini mi biasa dimanfaatkan pencuri untuk ambil motor, karena tidak ada yang jagai,” jelasnya.
Tak hanya di Fakultas Peternakan, kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), juga sering terjadi di sekitar Fakultas Sosial. Sebut saja di sekitar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Miranda Malinda Hamka, salah seorang mahasiswa Jurusan Antropologi mengakui, pernah kehilangan motor di lokasi ini. “Saat itu, Sabtu 14 Juli, saya parkir sekitar jam empat. Biar hari libur, datang ja ke kampus rapat organisasi,” jelasnya.
Begitu selesai rapat, dia ke tempat parkir yang sering dipakai dosen memarkir kendaraan, ternyata motornya sudah tidak ada. “Saya lalu ke pihak keamanan dan melihat CCTV milik FISIP Unhas. Jelas, terlihat seorang pria membuka paksa motorku, baru pergi mi,” bebernya.
Dia mengakui, selama memarkir motornya di tempat tersebut, dia tidak pernah datang mengeceknya, meski diakui dia pulang sekira pukul 18.45 Wita. “Saya kira aman ji motor diparkir di situ. Apalagi tempat itu tempat parkirnya dosen,” jelasnya.
Mahasiswa Antropologi itu juga menjelaskan, setelah kejadian tersebut, bersama dengan temannya berpencar untuk mencari motornya. Bahkan ia juga melaporkannya kepada Satpam terdekat. Berhubung tak memperoleh hasil, Miranda kemudian ditemani orangtuanya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tamalanrea.
Hingga kini, kasus itu belum menemukan titik terang. “Sering saya tanya pihak aparat Polsek Tamalanrea, namun jawaban yang saya terima, petugas belum menemukan pelaku pencurian tersebut. Polisi hanya bilang kalau masih terus melakukan penyelidikan,” paparnya.
Seringnya terjadi kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di areal parkir Fakultas Peternakan ini, dibenarkan salah seorang Satpam Unhas, Ridwan. “Di Fakultas Peternakan itu seringsering mi’ terjadi pencurian. Jika terjadi pencurian, kami dari petugas hanya dapat membantu dengan mengarahkan korban untuk melapor ke Polisi,” jelasnya.
Disinggung siapa yang bertanggung jawab ketika ada kecurian kendaraan, sementara sudah ada tukang parkir, Ridwan berkelik kalau kendaraan yang hilang itu pasti salah parkir. “Seandainya dia parkir di tempat yang telah ditentukan, tidak mungkin dicuri. Jadi, kalau ada korban, yah kita kembalikan kepada orangnya,” tegasnya.
Sementara itu, dari data tahunan Satpam Unhas, diperoleh informasi setidaknya terdapat 15 kasus Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor) yang terjadi pada tahun 2016. Lokasi kehilangan di antaranya; parkiran di Fakultas Pertanian, Gedung Baruga AP Pettarani, Fakultas Kedokteran, Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), dan Masjid Al Aqsa.
Untuk kasus di tahun 2017, terjadi penurunan dari tahun sebelumnya dengan hanya 13 kasus. Sedang lokasi kejadian, terjadi pergeseran, yakni terjadi di depan Pusat Bahasa, lapangan PKM, dan Fakultas MIPA. Data dua tahun tersebut menunjukkan pencurian motor terjadi di area parkiran liar. Mahasiswa memarkir kendaraan di luar area yang telah ditentukan.
Penulis : Mayang Sari