Suara tegas menyapa kala subuh
Tok tok tok, bangun bangun
Berpura tuli aku tutup kuping kesal
Dalam alunan ayat suci aku tertampar jejal
Duhai tubuh kuat walau usia memudar
Tak pernah kulihat lelah keringat kau sapu
Teduh wajahmu jelas terlukis elok terseduh
Kubayangkan kelak parasku hangat menyerupai engkau
Pada suatu sore
Aku melampiaskan tanya terpendam
Merah merona rupamu
Dalam balutan kain syahdu
Kapan pula
Peluhmu dapat ku seka
Agar kiranya aku bukan durhaka
Agar berbekas wujud lelahmu lalu takkan kulupa
Namun tanya hanya bagian berlalu
Bibir kering bergetar tapi diam dalam kemelut
Tak pantas kusebut diri pemberani
Karena lagi pilu tangisku menghalangi
Penulis: Latifa Putri Dimas,
Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan,
Universitas Hasanuddin, Angkatan 2019.