Mengulas lebih dalam peran vaksin Sinovac, praktisi kesehatan dr Adaninggar menegaskan fungsi vaksin sebagai antibodi. Materi tersebut dibahasnya pada webinar nasional yang diselenggarakan oleh kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Unhas Wilayah 3 Luar Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Zoom, Selasa (12/1).
Bertajuk “Menakar Efektivitas Vaksinasi Untuk Rakyat”, Adaninggar menjelaskan, Covid -19 dapat diatasi dengan 2 cara. “Diantaranya menjaga sistem imunitas dan pemberian vaksin,” terangnya
Secara umum, menjaga sistem imun dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi, mengatur stress, istirahat yang cukup, mengontrol penyakit homorbid, serta menghindari rokok dan alkohol. Sementara secara khusus, imunitas dapat diwujudkan dengan pemberian vaksin.
Berbicara tentang imunitas yang berhubungan dengan antibodi, hal tersebut terbentuk melalui dua cara, yakni infeksi alamiah dan vaksinasi. Menelaah data tersebut, vaksin memiliki peran yang cukup tinggi.
Adapun menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia Ir Budi Gunadi Sadikin CHFC CLU, terdapat 7 vaksin yang akan diberlakukan di Indonesia. Salah satunya adalah vaksin Sinovac yang berasal dari virus yang dimatikan.
Adaninggar menambahkan, pemberian vaksin ini akan dilakukan secara berturut – turut setiap fase hingga Januari 2022. “Namun, pemberian vaksin ini sendiri tidak serta merta dilakukan, perlu ada serangkaian uji kesehatan kepada masyarakat terlebih dahulu,” tegasnya.
Untuk gelombang pertama, vaksin diprioritaskan ke petugas kesehatan dan publik dengan rentang usia 18-59 tahun. Sedangkan gelombang kedua ditujukan kepada masyarakat rentan yang memiliki kondisi tertentu, semisal penyakit bawaan.
Menutup pembicaraan, Adaninggar menjelaskan, persentase keberhasilan Vaksin Sinovac yang diumumkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebesar 65,3%. “Walaupun 35% orang akan tetap terpapar, namun gejala dan efek sampingnya akan lebih ringan, seperti demam, nyeri otot atau pusing,” ujarnya.
M201
BACA JUGA: Gelar Webinar, KKN G-105 Bahas Peran Bawaslu