Lantas setiap sujudku bersimpuh menghadap-Mu
Mengharap keridhaan atas lumuran dosa yang tak hilang akan junub
Menerpa selalu genggaman jiwa secara semu
Menerobos setiap tembok maluku dengan takjub
Setan dalam tubuhku membantu mengajak asa
Sudahlah bersenang-senanglah dengan dunia malam
Nyatanya kehidupan gelapmu akan selalu rancu dan hina
Lupakanlah kesucian karena kau hanya pajangan dalam etalase kelam
Lalu kembali sihir malaikat menyapa diri
Insaflah dengan sentuhan ilahi
Pergilah mencari hidayah dalam hingar dunia
Janganlah bergelut dengan tingkah menggerogoti lara
Aah, pusing sudah ini kepala
Adakah cara lenyap tanpa jejak?
Bisakah kumelancong dengan lencong tanpa beriak?
Atau perlu kulantunkan doa halimunan segera?
Layak serba salah setiap hal yang kulakukan
Serasa dijajalaku muak dengan setiap bisikan
Malaikat dan setan bak pemerintah dan oposisi dalam raga
Menghasut insan bodoh yang terjebak dalam pelik berliku
Entah siapa yang bodoh, mereka atau aku yang hanya memastikan
Kupikir kami sama-sama membuang waktu
Diriku yang hanya meringkuk dalam nestapa
Bagaikan seonggok daging tanpa nyawa
Tuhan, kuingin semua ini lepas dalam sekejap dulu
Dan saat ini, jibril tengah menatap intim pada rohku
Roh yang hina dina tanpa secercah rasa bersalah dan sangat pilu
Menguliti setiap asa pada ragaku
Raga yang taubatnya tak berarti dalam akhirat-Mu
Penulis : Iswatun Khazanah
Jurusan Geofisika,
Angkatan 2018