Hasanuddin Center For Tobacco Control and Non Communicable Disease Prevention (Hasanuddin Contact) mengadakan Simposium Internasional di Aula Prof Amiruddin Unhas, Sabtu (13/7).
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) khususnya daerah Makassar ini, mengusung tema “Responsible For All“.
Dalam pelaksanaannya, acara ini dihadiri Walikota Makassar, Iqbal Suhaeb, Anggota Global Enviromental Health Lab Amerika Serikat, Asosiasi Professor Indonesia Sulawesi Selatan, Kepala Puskesmas, Lurah daerah Makassar, beberapa guru dari Sekolah formal maupun informal di Kota Makssar, dan juga mahasiswa Unhas, serta mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya yang ada di Makassar.
Setelah Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan Unhas, Prof Nasrum Massi, acara ini kemudian dilajutkan dengan pemberian apresiasi kepada Aira.
Ia adalah seorang gadis kecil yang mengumpulkan puntung rokok sebanyak 4264 pada suatu kegiatan, dan masih berlangsung sampai sekarang. Tak hanya itu, kegiatan tersebut juga dirangkaiakan dengan pemberian apresiasi kepada Lurah Bontusu Tamalanrea, Drs Nasir Pane dan Idris, Kepala Desa Bone-Bone Enrekang yang menjadi inisiator Desa Tanpa Rokok.
“Kawasan Tanpa Rokok itu bukan hanya bebas asap rokok tapi segala aktivitas yang bersangkutan dengan rokok seperti memproduksi, menjual, memasang/mempromosikan iklan rokok juga tidak diperbolehkan,” jelas Walikota Makassar, Iqbal Suhaeb.
“Kita juga akan mengupayakan untuk menempelkan stiker larangan merokok pada setiap angkutan umum seperti pete-pete, serta diharapkan juga kepada seluruh hadirin untuk mengindahkan promosi bebas rokok di Pantai Losari,” lanjutnya saat bicara sebagai keynote speaker di kegiatan ini.
M12