Sejak dibangun pada tahun 2009, Fakultas Teknik Gowa Unhas akhirnya resmikan hari ini. Peresmian ini dilakukan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla. Setelah meresmikan gedung Centre of Microfinance di Unhas Tamalanrea, JK beserta rombongan bertolak ke FT, Sabtu (23/6).
Kurang dari sejam perjalanan, mereka pun tiba di kampus yang mulai difungsikan oleh sivitas akademika sejak tahun 2012 ini. Dalam sambutan, JK menceritakan kisah pindah ‘rumah’ FT dari Tamalanrea ke Gowa.
Ia mulai mengisahkan, JK tak menampik alasan pindah ‘rumah’ karena hubungan yang kurang baik antara FT dengan fakultas lain. Sejak masih di Tamalanrea, FT seringkali bentr0k dengan Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Bahkan, JK lanjut bercerita, mereka bakar kampus sendiri.
“Memang paling jahilia tingkah laku mahasiswa dulu. Dan memang dulu sulit mengontrol mahasiswa teknik, polisi harus bekerja keras,” katanya dalam sambutannya.
Melihat kejadian ini yang bertahun-tahun tampaknya tidak ada penyelesaian, JK lalu bertanya ke mahasiswa alasan mereka sering berkelahi pada tahun 2002.
“Mahasiswa menjawab, kampus sempit katanya. Akhirnya ya kita carikan lahan baru untuk pemindahan kampus,” lanjutnya.
Ia tak ingin ada kerusakan kampus lagi. Dan biasanya, berbuntut pada pengeluaran biaya untuk perbaikan fasilitas yang rusak. Sehingga, JK lalu mulai mengupayakan FT pindah dari Tamalanrea. Melihat FT memiliki mahasiswa dan program studi terbanyak dibandingkan fakultas lain, maka perlu mencari lahan yang lumayan luas. Maka, dipilihlah daerah Gowa.
Adapun biaya pembangunan, JK menuturkan, Pemerintahan Daerah dan Unhas menyiapkan 2 miliar. Selain itu, proyek ini juga mendapat bantuan pemerintah Jepang. Bantuan tersebut berupa berbagai sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung aktivitas akademik, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
JK juga menyampaikan, tujuan utama mendirikan Fakultas Teknik ialah mengembangkan teknologi. Unhas sebagai lembaga pendidikan tentunya tak boleh ketinggalan dalam bidang itu.
“Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan dengan baik,” harap JK.
Reporter : Andi Ningsi