Keluarga Mahasiswa Sosiologi (Kemasos) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Bedah Buku bertajuk “Dark Academia: Perguruan Tinggi Untuk Siapa?”. Kegiatan bertempat di Aula Prof Syukur Abdullah FISIP Unhas, Kamis (4/5).
Dimoderatori Mahasiswi Sosiologi Unhas, Ismaniar Rizal Basir, kegiatan menghadirkan Direktur Penerbit PT Maupa Masagena Media Krasindo, Syamsuddin Simmau sebagai narasumber.
Pada kesempatannya, Syamsuddin menyebutkan, di dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 secara tegas dijelaskan jika tugas negara adalah mencerdaskan, namun kenyataannya berbeda. Dalam Ayat 5 Pasal 1 UU Pendidikan Nasional juga ditegaskan, setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan bermutu.
“Data BPS menunjukkan jika angka putus kuliah semakin meningkat. Hal ini berarti negeri dan kampus kita sedang bermain-main untuk membawa generasi bangsanya menjadi cerdas. Seharusnya negara berbuat sesuatu terhadap rakyatnya,” tutur Syamsuddin.
Ia juga mengungkapkan, saat ini kampus tidak menjalankan sistem pendidikan sesuai dengan aturan UU. “Kampus kita mendorong untuk pintar, bukan untuk cerdas. Indikatornya sendiri adalah indeks prestasi atau IPK dan itu kuantitatif,” imbuhnya,
Menurutnya, kampus ambigu terhadap UU Perguruan Tinggi. Katanya untuk semua, tapi ada orang yang tidak mampu bayar SPP dan solusinya adalah DO.
“Jadi artinya negara tidak bertanggung jawab, padahal setiap individu memiliki bakat dan potensinya masing-masing,” pungkas Syamsuddin.
Otto Aditia