Apa jadinya ketika perempuan turun ke medan perang?
Film animasi garapan Disney berjudul Mulan akhirnya rilis dalam versi live action dengan judul yang sama pada tanggal 4 September lalu. Berbeda dengan film Disney pada umumnya yang rilis di bioskop, film ini dirilis secara daring melalui aplikasi Disney+. Perilisan Mulan sempat ditunda pada awal Maret lalu akibat pandemi Covid-19.
Mulan terinsipirasi dari cerita rakyat berjudul Balada Mulan atau The Ballad of Mulan, seorang pahlawan perempuan. Dikisahkan bahwa Mulan terlahir di sebuah desa kecil. Dia adalah putri dari seorang veteran tentara Kekaisaran Tiongkok.
Suatu hari, kekaisaran akan diserang oleh penjajah Utara. Dalam tradisi Tiongkok, apabila akan terjadi penyerangan dari musuh ke wilayah mereka, setiap keluarga harus menyerahkan seorang anggota keluarga laki-laki untuk bertempur di medan perang. Namun, keluarga Mulan tidak memiliki satupun lelaki selain sang ayah.
Sebagai anak tertua, Mulan tak sanggup merelakan ayahnya yang mulai menua dengan sebelah anggota tubuh lumpuh kembali berperang. Kebiasaan Mulan yang sudah mirip lelaki sejak kecil memandu nalurinya untuk menggantikan peran sang ayah. Saat ayah, ibu, dan adik perempuannya masih tertidur pulas, ia mengendap-ngendap untuk mengambil baju zirah dan pedang milik ayahnya, lalu berkuda menuju kamp pelatihan prajurit. Ya, tentu saja dia harus menyamar serupa laki-laki.
Karakter Mulan ini boleh dikata menjadi simbol ‘pemberontakan’ atas adanya ketimpangan kedudukan antara perempuan dan laki-laki dalam tradisi khususnya tradisi Tiongkok. Di mana perempuan harus bersikap sangat feminin, mengenakan baju yang dianggap elegan tetapi sangat menyiksa dan menyesakkan napas, memoles wajah dengan make up yang sangat tebal, lalu segera dinikahkan. Dengan begitu, mereka dianggap telah menjaga kehormatan keluarga.
Padahal ada banyak cara yang bisa perempuan lakukan untuk menjaga nama baik keluarga. Ikut berperang adalah cara yang dipilih Mulan. Iapun berhasil menyelamatkan nyawa Kaisar. Tentu keberhasilan Mulan tidak serta-merta terjadi karena ia adalah pemeran utama di dalam cerita. Pola asuh Mulan yang telah dilatih berkuda dan bela diri sejak kecil dapat menjadi alasan logis mengapa Mulan begitu kuat saat di medan perang. Ini mengindikasikan bahwa perempuan bisa menjadi apa saja ketika ia telah dibiasakan sejak kecil.
Film ini juga mengajarkan agar setiap orang khususnya perempuan tetap mawas diri dan sadar akan posisi serta kedudukannya. Hal tersebut terlihat ketika Mulan menolak tawaran menjadi panglima istana lalu berkata, “Aku tidak bisa. Aku tahu kedudukanku”. Walaupun pada akhirnya ia menerima tawaran tersebut setelah sang ayah mengizinkan.
Dalam remake film Mulan tahun 2020 ini beberapa bagian yang familiar dan mudah diingat dari film versi animasi tahun 1998 tetap dipertahankan. Hanya saja ada beberapa bagian lain yang perbedaannya cukup mencolok yaitu menghilangkan karakter seperti Mushu dan Nek Fah. Juga ada bagian yang ditambahkan agar jalan cerita lebih menarik dan historis seperti adanya Burung Phoenix hingga kisah cinta Mulan dengan Hua Jun.
Pada penayangan perdana, Mulan sukses meraih respon positif dari penonton. Salah satu unsur terpenting yang banyak dipuji adalah visual film yang tidak lepas dari efek CGIyang ciamik. Hal lain yang tidak luput dari pujian penonton adalah latar film seperti kampung halaman Mulan hingga medan perang yang dibuat sedetail mungkin.
Tak ada gading yang tak retak, salah satu hal yang cukup disayangkan dari film ini adalah adegan ikonik saat Mulan memotong rambut dengan pedang ayahnya ditiadakan. Tak hanya itu, beberapa forum dan cuitan penonton di berbagai media sosial menuturkan bahwa karakter Mulan yang diperankan oleh Liu Yufei sangat datar dan lemah sehingga tidak menghidupkan karakter Mulan seperti aslinya. Entah penulis atau sutradaranya tidak begitu memikirkan pendalaman karakter bagi Mulan.
Di luar semua itu, salah satu hal yang harus diapresiasi adalah Disney berusaha menampilkan film kolosal yang berkualitas dan modern. Film ini berusaha menunjukkan esensi perempuan yang sebenarnya. Mengeluarkan perempuan dari stereotip yang membelenggunya.
Finsensius T Sesa
Data Film
Judul : Mulan
Nama Pemeran : Liu Yifei (Mulan), Donnie Yen (Komandan Tung), Jason Scott Lee (Bori Khan)
Genre : Action & Adventure, Drama
Durasi : 115 Menit
Studio : Disney
Produser : Niki Caro