Sebanyak 385 calon peserta KKN Pemda Pare-pare dan Pemetaan Pare-pare, mengikuti seleksi wawancara di Gedung TNR Lantai empat Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Unhas, Sabtu (11/5).
Sebelumnya mereka telah melakukan pendaftaran online di website P2KKN Unhas, dan mengisi pernyataan kesediaan mengikuti wawancara melalui formulir online tersebut.
Menurut Supervisior KKN Tematik Pare-pare, Armin Lawi mengatakan, hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai penambahan kuota untuk program KKN tersebut.
“Sekarang masih 50 yang akan diloloskan, tapi tidak tahu apakah akan ada penambahan kuota atau tidak,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, hal tersebut bergantung dari pihak Pemda Pare-pare dan P2KKN Unhas. KKN Pemda Pare-pare ini merupakan salah satu jenis KKN yang paling banya diminati. Saat dimintai keterangan mengenai peristiwa ini, Armin menyampaikan tanggapan tentang membludaknya pendaftar KKN Tematik dan PPM Pare-pare.
“Karena mereka mau KKN di kota, ini salah satunya alasannya,” ucapnya.
Di lain sisi, beragam tanggapan mahasiswa mengenai alasan pribadinya mendaftarkan diri pada program KKN itu. Misalnya saja Lutfi, mahasiswa asal Soppeng tersebut mengatakan, alasan ia mengambil KKN di Pare-pare karena tempat tinggalnya dekat dengan kota tersebut.
“Kuambil Pare-pare soalnya salah satu kota madya di Sulawesi Selatan, terus berhubung berdekatan dengan tempat tinggalku, makanya kupilih,” ucap Lutfi.
Lain Lutfi, lain pula Ana Karmelia, mahasiswa Ilmu Hukum Unhas. Ia mengutarakan alasannya mengambil KKN Pare-pare karena berkaitan dengan kajian ilmunya.
“Kalau saya karena Pemkot itu prokernya di bagian infrastruktur/pembangunan. Berkaitan dengan jurusanku, di bagian syarat pembangunan infrastruktur harus memenuhi syarat amdal berdasarkan hukum lingkungan, yang dikelola oleh korporasi atau badan hukum,” paparnya.
M01