Lembaga Debat Hukum Dan Konstitusi (LeDHaK) Fakultas Hukum (FH) Unhas menggelar Pelatihan Penulisan Artikel Jurnal melalui Zoom, Sabtu (20/2). Kegiatan ini menghadirkan Ketua Pusat Studi Pancasila FH Unhas, Prof Dr Irwansyah SH MH sebagai pemateri.
Pada awal pemaparan, Irwansyah menyebutkan tiga hal yang perlu disiapkan sebelum menulis artikel. Diantaranya membaca buku keluaran terbaru, jurnal, dan membaca riset sebelumnya.
“Kami menganjurkan jurnal yang mempunyai Science and Technology Index (Sinta) atau terindeks scopus sebagai referensi penulisan,” ungkap Irwansyah.
Selain itu, ia juga menjelaskan pembagian pada struktur penulisan artikel. “Terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian depan, utama, dan akhir. Bagian depan terdapat judul, nama penulis dan lembaga, abstrak dan kata kunci,” jelas Irwansyah.
Adapun penulisan abstrak umumnya menggunakan dua bahasa yang terdiri dari 200 hingga 300 kata untuk 1 paragraf. Untuk penulisan artikel jurnal, baik itu jurnal internasional dan nasional yang terakreditasi Sinta biasanya tidak menggunakan halaman.
“Karena semakin tinggi reputasinya maka tidak akan menggunakan halaman. Kelebihan jurnal ini biasanya lebih mudah untuk dikontrol,” terang Irwansyah.
Kemudian, bagian utama penulisan artikel sendiri terdiri dari pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan. Sementara struktur artikel bagian akhir mencantumkan ucapan terima kasih, referensi, dan materi suplemen.
“Penulisan pendahuluan yang ideal terdiri dari 5 hingga 7 paragraf dengan masing-masing paragraf sebaiknya memiliki kutipan. Hasil dan pembahasan suatu artikel pada umumnya digabung tetapi khusus untuk artikel jurnal eksakta metode dan pembahasannya dipisah,” lanjut Irwansyah.
Sebagai penutup, ia mengatakan kekurangan dari para penulis artikel ada pada referensi yang digunakan. Penggunaan referensi sebaiknya minimal 15 referensi. “Referensi bisa menggunakan jurnal, internet, laporan penelitian, koran, buku keluaran terbaru, dan riset-riset sebelumnya,” tutupnya.
M212