Puluhan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH Unhas), yang tergabung dalam organisasi Gerakan Radikal Anti Tindak Pidana Korupsi (Garda Tipikor), melaksanakan Aksi Damai di Pantai Losari, Minggu (14/4).
Dalam memperingati dua tahun kasus Novel Baswedan yang tak kunjung selesai, maka dilaksanakanlah kegiatan ini. Pengurus Garda Tipikor Unhas menunjukkan kepeduliannya terhadap kasus Novel Baswedan, salah seorang penyidik senior KPK yang menjadi korban penganiayaan oleh orang yang tak dikenal pada (11/4/2017) lalu. Saat itu, pelaku menyiramkan air keras ke wajah korban usai melaksanakan salat subuh di komples perumahannya.
Aksi ini merupakan kecaman keras terhadap segala bentuk intervensi kepada KPK, termasuk para pegawai yang selama ini dikenal keras dan tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum.
Saat aksi berlangsung, para demonstran membentangkan spanduk petisi sebagai bentuk pernyataan dukungan, terhadap penyelesaian kasus Novel Baswedan yang hingga saat tidak kunjung usai.
Petisi tersebut memuat dua tuntutan keras, yakni meminta pemerintah segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Selain itu, mereka juga mengecam segala bentuk intervensi dan pelemahan KPK secara kelembagaan.
Mahasiswa yang melakukan aksi tersebut juga mengajak masyarakat setempat, yang sedang melaksanakan CFD untuk ikut bertandatangan sebagai bentuk dukungan masyarakat Kota Makassar, terhadap peristiwa yang menimpa Novel Baswedan.
Selain penandatanganan petisi, mereka juga melakukan orasi, musikalisasi puisi, dan menyanyikan lagu perjuangan sebagai bentuk dukungan moril.
Jusriawan Fajri