“Indonesia adalah surga lebah madu karena tanaman berbunga sangat melimpah, sayangnya berguguran sia-sia karena masih kurangnya pemahaman cara pemanfaatannya.”
Begitulah ungkapan Dr Ir Budiaman M P, seorang dosen sekaligus peneliti lebah di Universitas Hasanuddin. Ia mengawali karirnya sebagai dosen Fakultas Kehutanan Unhas bidang keahlian ilmu serangga hutan, kecintaannya pada lebah mulai muncul sejak 1989 pada saat ia masih kuliah.
Saat ditemui di tempat budidaya lebah atau lebih dikenal Awani Bee Garden, Fakultas Kehutanan Unhas, pria kelahiran 1967 itu menyambut dengan ramah. Bahkan sesaat sebelum wawancara, ia mengajak berkeliling memperlihatkan jenis-jenis lebah yang dibudidaya, cara memanen madu, hingga menunjukkan hasil madu dari berbagai jenis lebah.
Budiaman mengaku, awalnya hanya melanjutkan penelitian Prof Andi Mappa Tobasila, seorang dosen yang pertama kali memperkenalkannya mengenai lebah, hingga akhirnya ia tertarik melihat lebah sebagai salah satu hewan yang memiliki berbagai manfaat, baik dari segi ekonomi, kesehatan, hingga kecantikan.
“Bahkan dari segi keagamaan, lebah adalah salah satu serangga yang diwahyukan Allah, yaitu Surah An-Nahl Ayat 68-69. Didalamnya, dijelaskan tentang budidaya dan manfaat lebah untuk kesehatan,” ujarnya, Kamis (27/07).
Meskipun dianggap aneh memilih lebah sebagai objek penelitian, Budiaman tak pantang menyerah mengubah opini publik yang masih beranggapan lebah adalah serangga yang berbahaya.
Ia bercerita, tak jarang orang yang ditemuinya takut dengan lebah.
“Persepsi masyarakat akan lebah itu berbahaya sebenarnya salah, serangga tersebut tidak akan menyengat selama kita tidak menggangu ratunya,” ucapnya.
Selama 30 tahun berkecimpung dengan budidaya lebah, Budiaman telah menghasilkan banyak produk berkualitas, seperti madu, bee bread, royal jelly, sabun, lilin aroma terapi, shampoo, bahkan memiliki klinik pengobatan alternatif dengan metode sengat lebah.
Klinik yang ia miliki ini sangat ramai pengunjung, bahkan ia sendiri kewalahan melayani pasien yang datang setiap hari hingga menembus angka 400 orang perhari.
Budiaman juga sosok yang tak pelit ilmu, berbagai penelitian telah ia lakukan melibatkan mahasiswa yang ingin belajar lebih banyak mengenai lebah.
Berkat jerih payahnya, ia telah berhasil mendirikan beberapa organisasi dan perusahaan yang bergerak dibidang budidaya lebah madu. Kedepannya, Budiaman ingin membuat produk-produk lebah madu unggulan di Unhas sehingga mampu menciptakan lapangan kerja baru.
Dengan segala pencapaian yang ia raih, berbagai kendala juga pernah dihadapi, dari masalah legalitas klinik, hingga ragunya masyarakat terhadap keaslian madu yang dimilikinya.
Kerap kali Budiaman mendengar ucapan yang kurang mengenakkan, anggapan masyarakat terkait pengobatan tradisional ini adalah dukun, hingga anggapan madu yang ditawarkan adalah palsu. Namun menurutnya, masyarakat masih kurang edukasi mengenai madu.
Ia berpesan, setiap orang dapat belajar mengenali madu asli Indonesia dan menjadikan madu menu setiap hari mengingat manfaatnya luar biasa untuk tubuh manusia.
Ilham Anwar