Anda tentu tidak asing lagi jika mendengar atau membaca kata Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Program ini merupakan bentukan dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI. Tujuannya tak lain untuk memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia dalam mengkaji, mengembangkan, serta menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya, agar ilmu tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Belakangan ini, Unhas sedang gencar-gencarnya menggenjot mahasiswa dalam membuat proposal penelitian atau karya ilmiah, agar bisa lolos dalam ajang Pimnas. Pimnas sendiri merupakan wadah yang mempertemukan para tim yang lolos seleksi PKM dari berbagai kampus, baik negeri maupun swasta, untuk kemudian dikompetisikan dengan mahasiswa se-Nusantara.
Ditilik dari sejarahnya, Pimnas terbentuk pada tahun 1980. Bermula dari Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Lomba Kreatif Inovatif Produktif (LKIP), yang digelar pertama kalinya oleh mahasiswa Universitas Indonesia dalam skala nasional. Seiring perjalanannya, kedua kegiatan tersebut mulai dikembangkan dengan dirangkaikan : Pameran, Bazar, Studium Generale, Pentas Seni, dan Seminar yang aktivitasnya tergantung pada kreativitas PT penyelenggara.
Penyempurnaan terus dilakukan, hingga dibuatlah nama kegiatan yang disebut Lomba Karya Ilmiah Mahasiswa (LKIM). Pada tahun 1990 LKIM lalu diubah dengan nama Pimnas, yang dipakai hingga sekarang ini.
Pada Pimnas ke-32 yang dilaksanakan di Universitas Udayana Bali, Unhas berhasil meloloskan 21 judul proposal. Sebelumnya, saat terpilih sebagai tuan rumah, Unhas mengirim 42 proposal dan hanya mampu meloloskan lima tim, dari 350 tim yang dinyatakan lolos dalam peserta Pimnas.
Baiklah, untuk menikmati suasana Pelaksanaan Pimnas di Unhas, berikut akan kami paparkan berdasarkan Bundel Identitas Edisi Akhir Juli 2011
Opening Ceremony Pimnas ke-24
Pembukaan kegiatan Pimnas ke-24 diadakan di Baruga Andi Pangerang Pettarani Unhas pada Selasa (19/7). Sejumlah 1714 peserta dari seluruh perguruan tinggi negeri maupun swasta se-Indonesia hadir dalam kegiatan tersebut. Dibuka langsung oleh laporan Ketua Panitia, Prof Dr Ir Nasaruddin Salam MT (sebagai Wakil Rektor III). Selanjutnya Rektor Unhas waktu itu, Prof Dr dr Ir Idrus Paturusi, dan Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, Prof Dr Djoko Santoso (mewakili menteri pendidikan). Djoko juga secara resmi membuka Pimnas ke-24 tersebut dengan tabuhan gendang. Opening Ceremony juga dimeriahkan oleh Paduan Suara Mahasiswa (PSM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Tari Unhas (UST).
Pameran Poster
Selain lomba, juga diadakan pameran poster dan produk PKM maupun non PKM. Setiap stand pameran diisi oleh para peserta Pimnas, termasuk Unhas sendiri. Karya-karya tersebut berupa robot penari, alarm pendeteksi kebocoran gas, sereal bayi, hingga produk pasta gigi hasil karya inovasi mahasiswa yang dipamerkan di gedung Teaching Industry. Saat berlangsungnya pameran poster, peserta dari Universitas Brawijaya tiba-tiba kehilangan display. “Panitia memindahkan tanpa sepengetahuan kami,” tutur Saiful selaku peserta Pimnas dari UB itu. Akhirnya mereka melaporkan masalah tersebut terhadap pihak yang bersangkutan. Akan tetapi, alat peraga yang mereka miliki juga belum ditemukan sehingga mereka berinisiatif untuk membeli rumput serupa dengan display yang mereka miliki.
Mencicipi Kuliner Makassar
Selain mengikuti lomba, para peserta juga memanfaatkan waktu luangnya untuk jalan-jalan keliling kota sembari mencicipi kuliner khas Makassar, salah satunya Coto Makassar. Di malam hari, mereka mengunjungi Pantai Losari dengan menyewa, angkutan umum khas Makassar (pete-pete). Sesampai di tempat, mereka tidak hanya menikmati suasana pantai, tetap juga menikmati kuliner Pisang Epe’ bersama dengan peserta lainnya.
Ruangan Gerah
Pepohonan besar yang menghembuskan kesejukan di area Unhas belum menyentuh Teaching Industry. Ruangan terasa gerah. Hal ini dikeluhkan Soffi dan Ana Pujilestari. “kan ada saluran udara tapi kok tidak berfungsi yah,” ujar Ana. Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Faiz Tamamy peserta PKM-K Universitas Airlangga. “Sampai mandi keringat nih mas ngatur-ngatur di ruangan ini,” ungkapnya.
Kesulitan Cari Tempat Makan
Dalam event tersebut, salah satu peserta juga mengalami kesulitan dalam mencari tempat makan. Untuk makan, ia harus pulang ke tempat penginapannya, padahal jarak tempat penginapan dari lokasi event tersebut terbilang cukup jauh. Sebelumnya, dia tak mengetahui bahwa makanan telah disediakan oleh Linisson Officer (LO) pendamping. “Hari pertama saya kesulitan mencari makan karena yang dapat hanya tiga orang dari kami berlima. Besoknya kami baru tahu kalau ada LO jadi diantar sama LO,”ungkap Faiz Tamamy selaku peserta dari Unair.
Bus Telat
Sejumlah bus disediakan oleh Unhas guna memudahkan transportasi peserta Pimnas ke-24. Sejumlah peserta juga mengeluh akibat bus yang sering datang telat hingga membuat mereka terlambat datang ke tempat tujuan. Oleh karena itu, ada dari mereka yang berinisiatif untuk memilih naik pete-pete yang selalu melintas. Walau demikian, terdapat pula peserta yang tetap setia menunggu hingga bus datang.
Menanam Pohon
Kegiatan Pimnas ke-24 juga dirangkaikan dengan menanam pohon yang dihadiri langsung oleh Menteri Kehutanan (Menhut) Republik Indonesia saat itu, Zulkifli Hasan. Menhut didaulat menyampaikan orasi ilmiah dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan di Baruga AP Pettarani. Semnas ini juga dimeriahkan oleh Ebiet G Ade, penyanyi terkenal di jamannya.
Penulis : Melika Nur Jihan