Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH Unhas) kembali menyelenggarakan Webinar Nasional, melalui aplikasi Zoom meeting, dan live streaming kanal YouTube, Sabtu (23/5). Kegiatan tersebut mengusung tema “Menjaga Kedaulatan Pangan di Masa Pandemi”.
Dalam pelaksanaannya, acara ini menghadirkan Menteri Pertanian RI (Dr H. Syahrul Yasin Limpo SH MSi MH) sebagai Keynote Speaker. Turut hadir narasumber lainnya, seperti Wakil Ketua KPK RI (Dr Nurul Ghufron SH MH) dan Sekjen Mahkamah Konstitusi RI (Prof Dr M. Guntur Hamzah SH MH).
Acara yang dipandu oleh Ketua IKA FH Unhas Jabodetabek (Imran Nating SH MH) ini, diikuti lebih dari seribu peserta dari seluruh Indonesia. Bahkan, panitia mencatat sebanyak 1.282 peserta yang mendaftarkan diri untuk kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Dekan FH Unhas, Prof Dr Farida Patittingi SH MHum, menyampaikan terima kasih atas kesediaan para narasumber untuk bergabung dalam webinar. Kegiatan ini akan memberikan informasi kepada masyarakat terkait kondisi dan kesiapan pemerintah dalam upaya menjaga pemenuhan kebutuhan pangan selama masa pandemi.
“Indonesia menjadi salah satu negara terdampak Covid-19 yang tidak hanya berpengaruh pada sektor kesehatan. Tetapi hampir seluruh sektor, perekonomian, pendidikan dan pangan. Situasi sekarang menyadarkan kita untuk berpikir aktif,” jelas Prof Farida.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA, juga memberi apresiasi atas kegiatan yang diinisiasi oleh FH Unhas. Topik yang diangkat dan narasumber yang dihadirkan merupakan isu yang saat ini perlu menjadi perhatian bersama.
“Sektor pangan menjadi bagian yang sangat penting di tengah wabah Covid-19. Saat ini korupsi dan kartel banyak terjadi di sektor pangan dan tentu hal ini perlu ditangani serius. Akuntabilitas yang kuat dan perspektif hukum sangat dibutuhkan guna melindungi hasil produksi pangan para petani dan memastikan ketersediaan pangan tetap terjaga selama pandemi,” kata Prof Dwia.
Lewat materinya, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan kesiapan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian RI, baik dari sisi lahan dan stok pangan Indonesia selama masa pandemi Covid-19. Ia menjelaskan Kementerian Pertanian telah mempersiapkan beberapa strategi khusus yang terbagi ke dalam beberapa tahap, diantaranya agenda emergensi, agenda yang bersifat jangka menengah dan strategi jangka panjang untuk menangani masalah pangan selama pandemi Covid-19.
“Kondisi saat ini mampu merubah seluruh tatanan kehidupan yang mampu melampaui ekspektasi kita selama ini. Dunia berubah dan ini merupakan tantangan yang harus dijawab. Kementerian Pertanian akan mengerahkan seluruh kemampuan untuk menjawab tantangan tersebut,” jelas Syahrul.
Dalam menyikapi permasalahan pangan Indonesia selama masa pandemi, Kementerian Pertanian RI mengupayakan untuk mendorong dan mempercepat program bantuan sarana produksi seperti alat dan mesin pertanian, bibit maupun pupuk. Selain itu, mengupayakan adanya akselerasi produksi pertanian khususnya kegiatan padat karya serta mendorong kelancaran distribusi bahan pangan pokok.
“Perkiraan ketersediaan sebelas bahan pangan pokok sampai dengan bulan juni 2020 tercukupi, walaupun beberapa komoditas masih impor seperti bawang putih, gula dan daging sapi. Khusus untuk ketersediaan beras, sampai dengan juni diperkirakan masih tersedia 6.841.525 ton, hal ini ditopang oleh panen raya padi pada bulan Mei 2020 yang masih berlangsung,” sambung Syahrul.
Pasca Pandemi Covid-19, Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan RI juga berkomitmen untuk tetap menjaga ketersediaan pangan masyarakat Indonesia. Diperkiraan sampai dengan Februari 2021, stok sebelas bahan pangan Indonesia masih aman, khusus untuk beras sampai dengan Februari 2021 diperkirakan surplus mencapai 286.387 ton.
Wandi Janwar