Senin, 8 Desember 2025
  • Login
No Result
View All Result
identitas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
No Result
View All Result
identitas
No Result
View All Result
Home Headline

Petualangan Si Pengendus Aroma

3 November 2018
in Headline, Resensi
Petualangan Si Pengendus Aroma

Istimewa

Editor Khintan

Setelah gagal dalam ekspedisi pencarian Puspa Karsa di Gunung Lawu, 26 tahun lalu, Raras Prayagung tetap tak gentar. Dalam kurun waktu itu pula lah, ia menyiapkan rencana dan anggota ekspedisi barunya. Lantas, akankah ekspedisi kedua ini mampu mengantarnya pada tanaman ajaib, Puspa Karsa itu?

Berawal dari kisah dongeng yang selalu didengar Raras Prayagung, ia akhirnya mendapati satu kebenaran yang tidak akan pernah ia sangka sebelumnya. Dongeng favoritnya tentang Puspa Karsa, tanaman ajaib yang memiliki kekuatan tak terkalahkan, bukan sekedar kisah sebelum tidur belaka.

BacaJuga

Menyelami Tradisi Gowok Melalui Perjalanan Hidup Nyi Sadikem

Berebut Jenazah, Kisah Anak yang Diperebutkan Agama

Sesaat sebelum meregang nyawa, sang nenek, Janirah, berpesan kepada Raras untuk menemukan Puspa Karsa. Berbagai rencana dan ekspedisi pun ia rancang untuk menemukan tanaman ajaib tersebut.

Berlandaskan petunjuk dari lontar kuno yang neneknya tinggalkan, Raras mengetahui bahwa Puspa Karsa hanya dapat ditemukan melalui penciuman. Hal itu mengantarkan Raras pada lelaki berhidung tikus, Jati Wesi.

Ia adalah lelaki yang besar di sebuah TPA Bantar Gebang. Sesuai julukannya, ia mampu menghirup dan merasakan segala jenis aroma hingga aroma yang bahkan tak bisa dikenali oleh hidung manusia pada umumnya.

Masuknya Jati ke dalam kehidupan pribadi Raras, membuatnya bertemu dengan Tanaya Suma, anak tunggal Raras. Pertama kali bertemu Jati, ia merasa risih dan aneh karena kedatangannya yang begitu tiba-tiba. Hingga mampu menarik perhatian ibu kesayangannya.

Kemudian, tidak lama setelah Jati mendapati peristiwa tak mengenakkan pada awal pertemuannya dengan Suma, ia menyadari bahwa Suma memiliki kemampuan penciuman yang sama dengannya. Hanya saja ada satu perbedaan yang sangat unik.

Jikalau Jati mampu menghirup segala jenis bau yang menyambar hidungnya dengan nyaman, namun tidak dengan Suma. Ia tidak sanggup untuk langsung beradaptasi dengan bau baru yang diciumnya. Suma akan segera muntah ketika membaui aroma yang baru baginya.

Terlampau jauh Jati terlibat dengan kehidupan Raras Prayagung mengantarkannya pada hal yang sangat ingin ia ketahui. Jati dirinya. Tentang darimana ia berasal? Apakah orang yang sering ia sebut-sebut dengan Anung benar ayahnya? Atau apakah benar namanya adalah Jati Wesi?

Buku ini memang tak hentinya menyajikan hal-hal menarik dan tak terduga. Mampu mengantarkan anda untuk berpikir apakah hal yang diceritakan benar adanya atau hanya dongeng semata?

Buku yang ditulis berdasarkan riset terkait beragam jenis anggrek dan bahasa jawa kuno ini memang membuat kita bertanya-tanya. Semisal, benarkah buah manisrejo yang diceritakan mampu membuat seorang melayang di udara? Benarkah desa rahasia bernnama Dwarapala itu masih ada?

Novel ini sangat cocok bagi kamu yang memiliki kemampuan imajinasi yang tinggi. Sebab imajinasi mu akan dipuaskan dengan berbagai kisah yang disuguhkan di dalam buku yang terbit Maret 2018 lalu ini. Selamat membaca.

A.Nur Hasna Yakub

 

Tags: Resensi Buku
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Unhas Start Up Business Matching Galang Investor Swasta dan BUMN

Next Post

Ingat Mata Minus Tidak Dapat Disembuhkan!

Discussion about this post

TRENDING

Liputan Khusus

Ketika Kata Tak Sampai, Tembok Jadi Suara

Membaca Suara Mahasiswa dari Tembok

Eksibisionisme Hantui Ruang Belajar

Peran Kampus Cegah Eksibisionisme

Jantung Intelektual yang Termakan Usia

Di Balik Cerita Kehadiran Bank Unhas

ADVERTISEMENT
Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Kirimkan Karyamu
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
© 2025 - identitas Unhas
Penerbitan Kampus Universitas Hasanuddin
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah

Copyright © 2012 - 2024, identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In