Meski baru setahun, Prisma sudah mencatatkan beragam prestasi dalam bidang kepenulisan dan debat di Fisip Unhas
Bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas, kata Prisma mungkin terdengar familiar. Akronim dari Pusat Riset Mahasiswa ini, merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berorientasi pada pengembangan diri anggota di bidang penulisan dan public speaking (debat). Meski baru setahun terbentuk, namun UKM ini menunjukkan eksistensinya dengan beragam prestasi baik di tingkat lokal maupun nasional.
Beragam prestasi yang pernah diikuti oleh anggota Prisma. Di tahun 2017 lalu, organisasi ini mengirim tiga orang delegasi dalam acara Conferensi Politic Goverment Day yang dilaksanakan di Universitas Gadjah Mada. Ummisempat menyabet juara 2 saat mengikuti lomba debat pendidikan di Universitas Negeri Makassar. Selain itu, terdapat anggota Prisma yang menjadi delegasi dalam Indonesia Youth Colaborati Forum yang diadakan di Bali pada tahun 2017. Pada 28 agustus lalu, Prisma memberangkatkan seorang anggota untuk mengikuti PIMNAS yang digelar di Universitas Negeri Yogjakarta dan bertindak sebagai ketua tim. “Baru-baru ini kami juga mendapat juara 1 debat nasional di Malang dalam kompetisi Maliki Economic Debate Competition,”
Prisma berawal, ketika UKM kepenulisan Fire C di Fisip vakum. Mahasiswa yang memiliki minat dalam dunia kepenulisan di Fisip saat itu merasa kehilangan wadah. Beberapa alumninya pun berinisiatif untuk membentuk UKM baru yang juga membidangi hal yang sama. Bersama A.M Fatwa A Rahman, mahasiswa Departemen Ilmu Politik (2015), mereka akhirnya mengusung Prisma. Pembentukan UKM ini juga diamini oleh, DR Rahmat Muhammad M Si yang menjabat sebagai Wakil Dekan III Fisip Unhas kala itu. Memasuki akhir tahun 2016, proses pembentukan UKM ini pun makin diintensifkan. Apalagi, prestasi mahasiswa Fisip masa itu meningkat di tataran nasional.
Mengapa memilih kata Prisma?, Fatwa sapaan akrabnya menjelaskan, bahwa dalam kepenulisan, dan debat ilmiah, riset merupakan hal yang wajib dilakukan. “Agar apa yang disampaikan dalam ucapan serta tulisan tetap terjaga kredibilitas dan kebenarannya. Dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.” Tutur Fatwa melalui wawancara via Whatshapp, Senin (27/11).
Pemimpin pertama organisasi ini menambahkan, kata ‘prisma’ sesuai dengan logo yang mereka gunakan. Sejatinya, prisma adalah bangun ruang yang memiliki enam sudut. Bagi UKM Prisma, jumlah sudut tersebut menggambarkan integrasi dan penyatuan yang saling bersinergi antara enam disiplin ilmu di Fisip Unhas. Ilmu tersebut mencakup, Ilmu Politik dan Pemerintahan, Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Sosiologi, Ilmu Antropologi dan Ilmu Komunikasi.
Meski begitu, UKM ini baru resmi berdiri setahun setelahnya, tepatnya tanggal 16 Mei 2017, dan bertransformasi menjadi UKM yang fokus terhadap riset. Memasuki dua periode kepengurusan, saat ini Prisma dipimpin oleh Ummi Kartika Haerani, mahasiswi Ilmu Komunikasi angkatan 2016. Adapun pembimbingnya yakni Dr. Ariana, S.IP., M.Si dan Andi Ahmad Yani S.Sos Msi.
Ummi berkata, Prima memiliki tujuan menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas utamanya dalam bidang riset dan penelitian. Lebih lanjut ia menjelaskan, ada tiga komponen yang hendak dicapai dalam perkembangan dan peningkatan sumber daya manusia di Prisma, yakni writing skill, oral skill, dan caracter building.
Writing skill fokus pada pembuatan karyatulis ilmiah, esai, PKM dan sebagainya. Adapun komponen kedua fokus terhadp kemampuan dalam berdebat, presentasi dan diskusi. “Komponen tiga adalah caracter building, perihal keorganisasian dan kepemimpinan. Jadi UKM Prisma ini lebih kepada penalaran keilmuan, penelitian, dan public speaking,” katanya kepada reporter identitas,Senin (20/8).
Bagi mahasiswa sosial, riset bukan hal yang biasanya dilakukan dan lebih merujuk kepada saintek. Mahasiswa semester lima ini menekankan bahwa riset juga sangat penting untuk mahasiswa sosial dan politik. Untuk itu, riset akan menjadi pengembangan UKM ini dalam mencapai tiga poin tujuan dan dijadikan sebagai rujukan.
Seperti halnya organisasi lain, Prisma memiliki struktur organisasi Dewan Pembina Organisasi (DPO), ketua, sekretaris, bendahara, dan tiga biro. Tiga biro yang dimaksud di antaranya, biro pengembangan sumber daya manusia, biro riset dan pengembangan minat bakat serta yang terakhir biro informasi dan komunikasi.
Setiap tahun, UKM ini membuka lowongan bagi mahasiswa yang tertarik dalam bidang kepenulisan, riset dan debat. Terdapat dua tahap yang harus dilewati pendaftar, yakni tahap berkas dan wawancara. Syarat yang mesti dipenuhi adalah terdaftar sebagai mahasiswa Fisip Unhas dan sesuai dengan persyaratan angkatan yang diterima. Misal tahun ini hanya menerima angkatan 2016 dan 2017 saja. “Kalau terkait harus pintar menulis, debat dan sebagainya, itu tidak jadi keharusan,” terang Ummi, Minggu (25/11).
Selain rutin mengadakan diskusi-diskusi, Prisma juga sering mengadakan kelas pelatihan desain terkait pembuatan pamflet dan sejenisnya. “Biasanya kan di lomba-lomba kepenulisan misalnya Pimnas, terdapat lomba membuat poster. Nah untuk itu kami adakan pelatihan terkait mendesain pamflet atau apa saja yang sejenis,” ungkapnya.
Diakhir pembicaraan mahasiswa asal Bulukumba ini berharap, Prisma bisa terus maju dalam segala hal. Selain dari tiga poin yang menjadi tujuan utama, sumberdaya anggota juga diharapkan semakin banyak. Adapun perekrutan anggota baru telah dibuka pada tanggal 25 agustus sampai 10 september khusus untuk mahasiswa Fisip angkatan 2016-2017.
Reporter: Husna Aquila