Pembangunan kereta api menjadi salah satu sarana transportasi penunjang dalam pemerataan pertumbuhan dan penggerak pembangunan nasional. Di Sulawesi Selatan (Sulsel), pembangunan kereta api direncanakan dititikberatkan pada peningkatan perekonomian dan menghubungkan wilayah yang memiliki fungsi ekonomi dan potensi daerah tersebut, baik dalam bidang pertanian, pariwisata, ataupun lainnya yang cukup tinggi.
Pada Oktober 2022 lalu, kereta api Sulsel mulai memasuki tahap uji coba. Namun hingga kini, pembangunan kereta api Sulsel tersebut masih banyak menuai pro dan kontra. Seperti dilansir dari kompas.id pada Minggu (30/10/22), Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulsel, Muhammad Al Amin secara tegas menolak pembangunan rel kereta api Makassar-Maros. Al Amin berpendapat bahwa pembangunan rel kereta api tanpa analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) berpotensi menimbulkan permasalahan dari aspek lingkungan maupun sosial.
Lantas, bagaimana para ahli melihat pembangunan ini? Berikut wawancara khusus reporter PK identitas Unhas, A Nursayyidatul Lutfiah bersama Guru Besar pada bidang Pakar Transport sekaligus Ketua Masyarakat Perkeretaapian (Maska) Indonesia Sulsel, Prof Dr Eng Ir Muh. Isran Ramli ST MT.
Apa latar belakang dibangunnya rel kereta api di Sulsel?
Di era modern seperti saat ini, pembangunan infrastruktur sangat lambat di kawasan Indonesia Timur. Berbicara tentang angkutan umum berbasis rel, keberadaan transportasi massal ini merupakan suatu keniscayaan. Jika menilik lebih mendalam, pembangunan angkutan umum tentu ada kekurangannya, tetapi kelebihannya jauh lebih banyak.
Apa kelebihan yang didapat setelah pembangunan kereta api Sulsel rangkum?
Faktanya salah satu indikator negara dikatakan maju adalah dari sistem transportasi utama menjadi tulang punggungnya. Kalau berbicara nilai positif lainnya sekiranya ada banyak, misalnya waktu perjalanan dan biaya perjalanan tentunya sangat jauh efisien dan efektif bagi masyarakat.
Dari segi pemerintah dan operator kereta api, justru pengoperasian kereta api di manapun di dunia ini tidak menguntungkan dari sisi finansial, tetapi ini dominan adalah subsidi dari pemerintah agar kepentingan publik bisa terlayani, yakni kebutuhan transportasi dari satu tempat ke tempat lain dengan murah, cepat dan indikator transportasi lainnya. Jauh lebih banyak masyarakat yang ingin menikmati operasional kereta api dibanding yang punya lahan.
Dari segi dampak sosial biasanya pengoperasian kereta api justru jauh lebih menguntungkan dampaknya ke masyarakat, misalnya waktu tempuh menjadi lebih efisien, biaya perjalanan jauh lebih murah serta menyerap banyak tenaga kerja.
Apa yang menjadi permasalahan akibat pembangunan kereta api di Sulsel?
Pembangunan berbasis rel ini di Indonesia tergolong lambat karena patut disadari bahwa pembangunan infrastruktur transportasi massal berbasis rel itu membutuhkan dana yang tidak kecil hingga triliunan, seperti halnya kereta api Trans Sulsel ini.
Terdapat sebuah permasalahan klasik yakni perilaku dari masyarakat kita yang lebih mengedepankan keuntungan individu dibanding kepentingan masyarakat banyak. Namun, kita juga tidak boleh menegaskan kepentingan kelompok masyarakat meskipun hanya satu-dua orang atau segelintir orang. Jangan dikotomikan masyarakat kita, tetapi kita juga mengharapkan pengertian masyarakat khususnya yang memiliki lahan untuk mendukung pembangunan infrastruktur kereta api ini dengan baik.
Persoalan apa yang dapat mengancam keberlangsungan hidup masyarakat dengan pembangunan kereta api Sulsel?
Pembangunan atau pengoperasian suatu kereta api dampak langsungnya adalah getaran, fibrasi dan suara bising. Sebagai contoh yang sudah ada di Jawa, Sumatra dan negara maju, hal itu tidak dipermasalahkan sebagai penghambat pembangunan infrastruktur transportasi berbasis rel.
Sebenarnya yang menghambat juga permasalahan pembangunan kereta api Makassar-Parepare karena pembebasan lahan. Patut kita pertanyakan kenapa yang punya lahan tidak mau dibebaskan lahannya? Padahal sudah ada ganti ruginya. Justru dampak baliknya yakni ke semua masyarakat yang secara umum dirugikan dengan penolakan-penolakan pembebasan lahan daripada jalan rel ini.
Mengapa perlu difokuskan pembangunan kereta api ini dan mengapa kiranya membuat pembangunan ini harus terselesaikan?
Secara agregat atau kelompok, biaya transport bisa lebih efisien karena transportasi pribadi lebih mahal bagi masyarakat dibanding transportasi massal. Melihat masyarakat cenderung melakukan transportasi door to door yang termasuk transportasi tidak sehat karena tidak banyak gerakan.
Harapannya dapat dibagun paradigma atau budaya baru transportasi dari yang tidak sehat menjadi transportasi yang sehat. Namun, ketika menggunakan transportasi publik seperti kereta api, kita menjadi harus tertib jadwal serta bergerak. Diistilahkan di negara maju transportasi publik itu membangun transportasi yang sehat bagi masyarakat. Manfaat lainnya dari sisi masyarakat yakni terbukanya lapangan pekerjaan.
Apa harapan Anda kedepannya terkait permasalahan pembangunan kereta api Sulsel ini?
Kepada pemerintah, tolong diselesaikan masalah pembebasan lahan ini dan jangan menjadi penghambat pembangunan infrastruktur rel kereta api di Indonesia Timur, Sulsel pada khususnya karena itu adalah impian sebagian besar masyarakat. Sekiranya kita juga menghargai upaya dari pemerintah yang telah membangun infrastruktur yang telah ada ini melalui suatu proyek pembangunan nasional.
Data Narasumber:
Nama: Prof Dr Eng Muhammad Isran Ramli ST MT
Tempat & Tanggal Lahir : Pare-Pare, 26 September 1973
Pendidikan:
S1 Teknik Sipil (Rekayasa Transportasi)
S2 Teknik Sipil (Rekayasa Transportasi)
S3 Urban and Environmental Engineering (Transportation Planning)