Ada sederet kisah yang kurenungi
Tentang manisnya cinta di masa silam
Tentang janji yang menghadirkan buih buih harapan.
Menghadirkan angan angan surgawi
Hingga imajinasiku tak lepas tentangmu.
Pernah, di satu titik ruang yang kusebut rindu
Kusimpul namamu dalam sebait Doa
Berharap ada ruang terindah yg Dia ciptakan akan wacana tentang kita
Kupikir cinta tidak sekedar rasa sayang
Tapi tentang perjuangan kita untuk bertahan
Mengusir sepi,menata hati kala terluka
Kupikir perbedaan prinsip tak jadi alasan
Namun hari itu, realita menjadi saksi
cinta yang berucap janji hanyalah angan
yang berakhir harapan pilu
Kupikir kau berbaur untuk tinggal
Nyatanya kau berbenah untuk berlalu
Kau memilih usai
Memilih jeda tanpa ada kata pamit
Kau berlalu laksana angin yang sempat menjatuhkan dedaunan,
lalu lekas beranjak tanpa rasa bersalah
Penullis : Yuliana
Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas
Angatan 2016