Di antara pohon dan rerumputan
Kau menimbang-nimbang
Manakah yang lebih pantas kau Sandingi?
Kau takut salah pilih
Kau betanya-tanya pada udara yang tuli
Siapakah yang terbaik di antara pohon dan rerumputan?
Lalu udara berhembus
Pergi meninggalkanmu sendiri
Di antara pertanyaan-pertanyanmu,
Semuanya memilih beku
Kau menghujat, mencaci maki dengan kalap
Menghantam semuanya untuk menjawab
Mengapa? Mengapa? Mengapa?
Tanyamu
Padahal jawabannya ada
pada hati nuranimu sendiri.
Kau menerka-nerka takdir
Lalu kembali membandingkan,
Manakah yang terbaik antara pohon dan rerumputan?
Kau kembali melupa hati nuranimu
Hingga pada akhirnya,
Kau mati dalam tanyamu.
Jasadmu pergi, berlari terburu-buru
Kini kau kalah pada pilihanmu.
Penulis : Ayura
Mahasiswa Perikanan Unhas