Gemuruh perebutan hak atas nama buruh
Dengan perkasa kau memegang cempurit
Bersuara lantang “Marsinah Menggugat”
Rapuh sudah hukum di negerimu
Huru-hara pembantaian membabi buta
Kau diperkosa atas nama keadilan
Ditembaki atas nama perjuangan
Menyeret kematianmu dalam remang-remang
Hari berganti minggu, bulan berganti tahun
Hasil gugatan yang kau suguhi kematian
Tak lekas jua menemukan titik terang
Para predator berpesta riang di gubuk persembunyian
Hingga detik ini, tak satupun mampu menampakkan
Dan merobek kebengisan yang menghadirkan titik terang
Mungkin dikubur di bawah lapisan inti bumi?
Lalu di gembok dengan kekuasaan!
Marsinah, meski ragamu telah lebur
Namun, sisa-sisa perjuanganmu tetap abadi
Potretmu tak luntur, tersebar dimana-mana
Tetap menjadi rantai dalam ingatan
Penulis : Fika Saputri,
Mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya,
Angkatan 2018